Ribuan mil sunyi mengalir tanpa menemukan muaranya
Wajah yang kini sudah tak muda lagi, terlihat tetap cantik
Semalam ia tiba-tiba datang  mengajaknya berjalan-jalan
Â
Mendaki bukit tempat cinta lama dibangun dan terkubur
Bukit tempat rindu menyala-nyala, tak padam oleh waktu
Di malam purnama, di bawah pohon cemara saling menatap
Tanpa kata, sama-sama mengalirkan air mata bahagia
Â
Sama-sama memandang ke bulan terang tanpa keraguan
Malam itu keinginan menyatu telah di restui langit malam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!