Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(FR) Jeruk Manis di Suatu Kebun

14 Juli 2015   16:23 Diperbarui: 14 Juli 2015   21:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

engkau laksana butiran jeruk manis, buah segar di pohon

kuning ranum, tak terjamah tangan karena terlampau tingginya

aku menatapmu dengan rasa kagum dan mengimpikanmu

 

cinta semanis jeruk, harapan dan impian yang menjulang langit

bersinar terang bagai mata bintang-bintang di angkasa malam

misteri apa yang tersembunyi dalam sifat lumpur dan cahayamu?

 

kutatap api birumu, menyala-nyala di setumpukkan kayu kering

di belukar yang dipenuhi ilalang yang tengah berbunga putih

berasap jingga yang kukenali itu sebagai isyarat panggil;an darimu

 

di kedalaman sunyiku, cintaku padamu merambati dinding

tembok pembatas makna kesucian dan kedustaan di dalam hati

mata pedangnya tertuju ke jalan yang terbuka lebar ke dalam hatimu

 

upaya apa yang harus kulakukan untuk menerobos, menggapaimu

menghadapi hujaman pedang, dan mengatasi perbedaan jarak

mengupas kulit tipis yang membalut manis-segarnya tubuhmu?

Btm2015

 NB: Untuk mengikuti karya peserta yang lain silakan menuju Fiksiana Community

silakan gabung ke group FB Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun