Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(FR) Malam Ke-27 Ramadan

14 Juli 2015   02:12 Diperbarui: 14 Juli 2015   02:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ke-27 Ramadan, Surti tiba-tiba saja diamuk kerinduan

setelah sebelas tahun mematikan rasa rindu pada kampungnya

menyimpan sayatan luka berbaur kesumat atas perlakuan mereka

ketika mengusirnya dari kampung, atas tuduhan berbuat zina

 

“Perempuan bejat, beraninya kau berbuat kotor di kampung ini!!?”

ujar orang yang mengerumuninya,  mencaci-makinya di rumahnya

“dasar janda gatal, sejak ditinggal mati mas Karto jadi pelacur ya?”

sekeluarga besarnya menghakiminya,  membuatnya hatinya hancur

 

Dengan membawa remuk redam hatinya, Surti pergi jauh

merantau ke Kuala Lumpur, sebelas tahun tidak pulang-pulang

menyimpan erat keping-keping luka yang telah berbalut daging

tidak pernah bermimpi menginjak lagi tanah kampung halamannya

 

Malam ke-27 Ramadan , tiba-tiba saja hatinya merasa sangat rindu

rindu pada masa kecilnya di sana, rindu pada sanak-saudaranya

rindu berjumpa ibunya yang kerap datang lewat mimpi-mimpinya

sebuah kerinduan yang pekat, panggilan batin dari tempat yang jauh

 

Malam ke-27 Ramadan, tiba-tiba saja Surti rindu pulang kampung

tanpa disadarinya tangannya mengemas pakaiannya ke dalam kopor 

hingga tepat jam 4 pagi, nyonya majikannya menjenguknya di kamar

dengan nada terkejut majikannya itu berkata:”berkemas, sudah tau?”

 

Surti bingung dengan maksud pertanyaan majikannya, lalu tanyanya:

“tau apa bu? “. Majikannya memperlihatkan mimik bingung dan heran

lalu katanya:”barusan ada telepon dari adikmu di kampung sana”

dengan sedih majikannya melnjutkan ucapannya:”ibumu meninggal!”

 

 Btm2015

 

NB: Untuk menyimak karya peserta lain silakan menuku Fiksiana Community

silakan bergabung ke group Fb Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun