Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kita Menjadi Gagak yang Menari-nari

12 Juli 2015   18:16 Diperbarui: 12 Juli 2015   18:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangan-tangan setan yang bermain di belakang layar

Lebih suka bangsa ini dipimpin oleh mereka yang “tersandera”

Agar lebih mudah memainkan irama tarian sesuai kehendaknya

Agar mereka bisa tetap berjaya mengangkangi republik ini

 

Sosok “Bung Karno” belum muncul dan belum tergantikan

Namun ketakutan atas kemunculan kembali sosok itu sangat terasa

Sejak awal Era Reformasi  pemimpin kita tercitra “tidak becus”

Suling dan gendang mereka menggiring kita ke dalam suatu tarian

 

Kita tengah digiring menjadi gagak yang tengah asyik menari-nari

Suatu tarian menyambut gembira hadirnya kematian, sebuah bangkai

Kita tengah menari dalam irama alunan gendang dan seruling mereka

Kita menari untuk suatu ritual menyambut kematian diri kita sendiri!

 

Btm2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun