Aku tengah berada di suatu negri, namanya: Negri Liliput
Sebuah negri yang agak jauh dari kampungku yang aman-aman saja
Keadaan Negri Liliput sedang kacau, negrinya diam dalam resah
Ya rakyatnya pada mendesah resah karena keadaan tidak membaik
Gonjang-ganjing politik dan hukum kerap terjadi, seakan yang wajar
Aku berjalan ke gedung pengadilannya yang maha adil itu, ada kulihat
Palu-palu hakimnya bolong di tengah, sehingga tak terdengar bunyinya
Saat diketuk di atas meja hijau yang berlapiskan warna-warni rupiah
Kulihat proses pengadilan di sana seperti sebuah cerita zaman kuno
Hakim, Jaksa, dan Si Pesakitannya saling berkedip main mata
Entah apa yang mereka kedipkan, mungkin agar “aman-aman saja!”
Saat sidang usai, kulihat mereka ternyata memiliki ekor seperti tikus
Aku berjalan ke gedung parlemennya yang megah dan agung
Maklum di sanalah tempat para warna negara kelas 1 berkantor
Mereka terlihat gagah dan cantik, penampilan penuh wibawa
Dan kulihat mereka tengah siap-siap akan bersidang di pagi ini
Lama kudengarkan sidangnya yang bertele-tele, berlangsung alot
Wah ternyata mereka sedang membahas nasib mereka sendiri
Mereka tak peduli dengan krisis ekonomi yang tengah melanda dunia
Seakan mereka tengah memikirkan: duit, meja, kursi bagi diri sendiri!
Aku berjalan ke kantor-kantor pemerintahan yang pintunya terbuka
Kulihat ramai orang dalam kesibukkan bekerja dengan urusannya
Kudengar ada pengunjung yang berbisik-bisik: “proyeknya gagal!”
“Kenapa begitu?” tanya temannya. “Setoran kita kurang besar!”
Lalu aku berkeling ke banyak tempat, ke banyak gedung perkantoran
Aku heran, kok banyak tikus-tikus kepala hitam bebas berkeliaran
Aku bercermin pada sebuah kaca:”jangan-jangan aku juga tikus?”
Tikus besar, tikus kecil, tikus-tikus kepala batu begitu bebas di sini
Pilar-pilar kebangsaan di Negri Liliput telah rapuh di grogoti tikus
Kebohongan publik, permainan politik busuk kuat mendominasi negri
Dari pintu ke pintu resah anak negri menjalar bagai angin, menyelinap
Menyusup ke sudut-sudut ruang keprihatinan hati yang paling dalam!
Btm2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H