Kedua, di tengah keragaman yang ada, Bhinneka Tunggal Ika harus terus menjadi prinsip yang memandu interaksi di antara siswa. Saya berharap lebih banyak kegiatan yang seperti Ragamuda dapat diadakan, tidak hanya untuk merayakan persatuan, tetapi juga untuk mengasah kemampuan siswa dalam menghargai dan merayakan perbedaan. Kegiatan ini penting untuk membangun toleransi dan menghilangkan prasangka di antara pemuda, membentuk persatuan yang lebih kokoh di masa yang akan datang.
Ketiga, dengan menguatkan toleransi dan kebinekaan, siswa Kolese Kanisius dapat menjadi contoh bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam memajukan bangsa yang harmonis dan inklusif. Dengan demikian, saya berharap bahwa nilai-nilai ini tidak hanya akan ditanamkan selama di sekolah, tetapi juga terbawa hingga mereka berkontribusi aktif dalam masyarakat. Secara keseluruhan, harapan saya adalah melihat Kolese Kanisius terus memimpin dengan contoh, melahirkan generasi yang tidak hanya cakap secara akademik dan profesional, tetapi juga sebagai warga negara yang berbudi pekerti luhur dan toleran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H