Mohon tunggu...
Info Digital Printing
Info Digital Printing Mohon Tunggu... -

"Produsen Printer DTG Indonesia dan Pusat Produk Digital Printing "

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Merawat Mesin Printer DTG Supaya Awet

21 Desember 2015   16:06 Diperbarui: 23 Desember 2015   14:14 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tips Merawat Mesin Sablon Kaos | Solusi Masalah Printer DTG

 Bagi Anda yang mempunyai usaha di bidang Digital Printing pasti sudah tidak asing lagi dengan Mesin Printer DTG (Direct To Garment). Mesin yang paling umum dan biasa digunakan di Indonesia dalam usaha percetakan kaos, banyak yang memilih mesin ini karena cara kerjanya yang praktis dan juga dapat menerima pesanan hanya satu kaos saja, lain halnya dengan sablon manual yang menetapkan minimum order.

Hampir semua Mesin Printer DTG yang ada di pasaran berasal dari modifikasi printer inkjet yang biasa digunakan untuk mencetak di atas kertas, biasanya dari printer EPSON yang dijadikan flatbed printer sehingga dapat digunakan untuk cetak kaos. Dengan demikian kurang lebih Cara Merawat Mesin Printer DTG Supaya Awet diperlukan perawatan yang hampir sama dengan printer kertas biasa.

Berikut adalah beberapa tips Cara Merawat Mesin Printer DTG Supaya Awet :

Yang pertama mengenai perawatan tinta putih, tinta putih digunakan sebagai warna dasar pada kaos yang bermotif gelap. Berikut Cara Merawat Tinta Putih.

  • Suhu dan kelembaban ruangan sangat penting dalam operasional mesin printer DTG karena tinta yang digunakan oleh printer DTG bukanlah seperti tinta printer kertas pada umumnya. Tinta printer DTG memiliki karakter akan menjadi karet apabila kering atau terkena suhu yang terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk Printer DTG adalah antara 25-29 derajat Celcius.
  • Treatment dan mesin DTG harus terpisah dengan ruangan.
  • Anda wajib meneteskan sedikit Head Cleaning Solution ke busa capping station. Setiap hari setelah Mesin Printer DTG digunakan atau setiap akan istirahat dulu dari proses produksi. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembaban permukaan printhead, terutama yang menggunakan White Ink Dupont. Anda hanya perlu meneteskan sedikit untuk menjaga kelembaban printhead, tidak usah sampai busa capping station terendam penuh.
  • Head Cleaning dan Nozzle Check perlu dilakukan apabila mesin printer DTG tinta putih Dupont USA sudah didiamkan lebih dari 3 jam (dilakukan cleaning kalau hasil benar-benar tidak bagus).
  • Maintenance / perawatan rutin juga sangat penting dalam penggunaan mesin printer DTG karena karakter tinta printer DTG yang dijelaskan pada point di atas.

Seiring dengan operasional mesin printer DTG maka akan ada beberapa bagian printer DTG yang sering contact langsung dengan tinta DTG sehingga lama-lama akan terjadi penumpukan sisa-sisa tinta di bagian mesin printer DTG tersebut.

Apabila sisa-sisa tinta tekstile tersebut tidak dibersihkan, sisa tinta tekstile tersebut akan semakin mengeras menjadi seperti karet dan lama-lama bisa mengganggu operasional dari printhead printer DTG sehingga otomatis hasil cetak dari printer DTG tersebut akan semakin menurun kualitasnya.

Berikut beberapa bagian mesin printer DTG yang perlu dibersihkan secara rutin:

  • Wiper Blade

Cara untuk mengeluarkan wiper yaitu dengan cara dicungkil pelan-pelan sampai keluar. Setelah selesai kembalikan wiper. Bersihkan wiper menggunakan cotton bat. Wiper blade berfungsi untuk menjaga / mengusap permukaan print head supaya selalu bersih sehingga proses cetakakan selalu lancar dan stabil, akan tetapi lama-lama akan ada banyak sisa tinta yang menumpuk di wiper blade tersebut sehingga kalau sisa tinta mesin printer DTG tidak dibersihkan secara rutin, semprotan tinta dari printhead bisa menjadi kurang lancar. Wiper blade printer DTG perlu dibersihkan 2 hari sekali jika operasional mesin DTG berjalan 8 jam sehari non stop. Jika pemakaian mesin printer DTG  tersebut tidak terlalu intensif, maka wiper blade bias dibersihkan seminggu sekali.

  • Capping Station

Capping station berfungsi untuk head cleaning dan juga untuk menjaga print head selalu vakum / kedap udara pada waktu printhead parkir di sebelah kanan. Jika printer dtg sering dipakai maka akan terbentuk sisa-sisa tinta yang mengering di karet pinggir capping station tersebut. Dan apabila sudah menumpuk terlalu banyak, posisi capping station tidak bisa menjaga kevakuman printhead dengan optimal. Oleh karena itu karet pinggir capping station harus rutin dibersihkan bersamaan dengan waktu membersihkan wiper blade.

  • Permukaan bawah Printhead

Printer dtg semakin sering dipakai maka permukaan bawah printhead juga akan ada sisa-sisa tinta dan serat kain yang menempel di pinggiran printhead printer DTG. Anda  juga harus rutin membersihkan permukaan bawah printhead terutama pinggirannya. Hati-hati jangan sampai permukaan printhead tergores.

  • Encoder Strip

Fungsi Encoder strip adalah sebagai petunjuk jalan bagi printhead. Apabila Encoder strip terlalu kotor maka sensor di printhead printer DTG yang membaca encoder strip tersebut akan bingung dan jalannya printhead jadi kurang teratur. Masalah yang sering terjadi apabila Encoder strip terlalu kotor adalah hasil cetak berbayang kiri kanan atau yang paling parah akan sering terjadi General Error. Bersihkan Encoder Strip setiap minggu dengan menggunakan kain yang diteteskan head cleaning.

Sebaik-baiknya tinta anda jika perawatan dan perlakuan mesin dtg anda tidak benar bisa membuat mesin tidak berfungsi dan parahnya head buntu dan tidak difungsikan. Tidak heran pemain DTG komplain vendor karena ngadatnya mesin, teknisi support untuk DTG penting, tapi alangkah baiknya si USER menguasai produk, merawat dan memperhatikan sendiri. Semoga bermanfaat…….!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun