Mohon tunggu...
Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Beropini & menikmati penjelajahan di dunia maya. Mari beropini!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Minimnya Jumlah Doktor di Indonesia

29 Agustus 2017   13:54 Diperbarui: 29 Agustus 2017   16:28 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nunnovation.com

Sudah bukan hal yang asing jika pendidikan dijadikan sebuah indikator untuk mengukur kualitas sumber daya manusia sebuah bangsa. Selain variabel lainnya seperti ekonomi atau bahkan teknologi, pendidikan adalah pondasi yang mengantarkan suatu negara menuju kemajuan. Majunya bidang pendidikan suatu negara biasanya akan memberikan dampak yang besar pada bidang lainnya. 

Lihatlah beberapa negara yang pendidikannya dijadikan tolak ukur oleh bangsa kita. Yang terdekat oleh Indonesia antara lain Singapura dan Australia. Kedua negara ini bisa jadi pembanding bagaimana pendidikan yang maju memberikan dampak pada kualitas sumber daya manusianya, sehingga pada akhirnya berpengaruh pada pembangunan bidang-bidang lainnya di negara tersebut. 

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, memang tidak semudah membalikan telapak tangan! Prosesnya panjang dan dipengaruhi banyak faktor. Salah satu yang ingin saya bahas kali ini adalah kualitas dari tenaga pengajarnya sendiri. Kenapa hal ini penting? Karena tenaga pengajar yang berkualitas tentu akan melahirkan anak didik yang berkualitas pula. 

Berdasarkan data statistik yang dirilis oleh Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, tercatat di tahun 2017 jumlah dosen bergelar S3 (doktor) berjumla 34.264 orang atau sekitar 14% dari total 250.000 dosen di seluruh Indonesia. Angka 14% ini sebenarnya masih sangat jauh dari target minimal 20% yang diharapkan pemerintah. 

Grafik Jumlah Dosen Aktif Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tertinggi
Grafik Jumlah Dosen Aktif Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tertinggi
Agar lebih menarik coba kita bandingkan rasio jumlah doktor dengan penduduk di tiap-tiap negara. Yang paling dekat secara geografis dengan Indonesia saja dulu yaitu Malaysia rasionya adalah ada 509 doktor dari setiap satu juta penduduknya. India punya 1.410 doktor di setiap satu juta penduduknya. Jepang lebih fantastis lagi, punya 6.438 doktor pada rasio satu juta penduduknya. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Eko Prasetyo Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari setiap satu juta penduduk Indonesia hanya terdapat 143 doktor saja. 

Mungkin Anda bertanya-tanya apa sih pentingnya punya banyak doktor? 

Seperti saya jelaskan sebelumnya, tenaga pendidik yang berkualitas akan melahirkan murid didik yang berkualitas pula. Jenjang program doktoral (S3) adalah jenjang pendidikan tertinggi. Peningkatan jumlah doktor amat diperlukan untuk kebutuhan pengembangan nasional sumber daya manusia di Indonesia. Selain itu, lulusan S3 pun akan berdampak pada tingkat publikasi ilmiah di kancah internasional yang saat ini menjadi sorotan oleh pemerintah. Kalau SDM-nya unggul tentu akan memberikan kontribusi pada negara ini, oleh karena itu diperlukan lebih banyak doktor guna mendongkrak kualitas pendidikan di Indonesia. 

Bahasan mengenai minimnya lulusan S3 di Indonesia turut menjadi perhatian yang serius tidak hanya oleh pemerintah, melainkan oleh Monash University yang berkampus di Melbourne Australia dan telah berdiri sejak 1961. Untuk kedua kalinya, Monash University menggelar Monash Doctoral Program Information Day di Jakarta yang rencananya digelar pada 9-10 September 2017 di Fairmont Hotel Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan informasi penting seputar pilihan program doktoral sehingga dapat memberikan pemahaman tentang kesempatan serta persyaratan yang diperlukan bagi mereka yang berminat melanjutkan studi jenjang doktoral khususnya di Monash University. 

Yang lebih menarik kalau buat saya adalah kesempatan untuk mendengarkan penuturan berbagai pengalaman dari orang Indonesia yang telah menyelesaikan studi doktoral di Monash seputar tantangan belajar di Australia, tips mendapatkan supervisor yang cocok dengan penelitian, serta info penting seputar peluang beasiswa dan pendanaan riset. Anda dapat melihat detail kegiatan acara Monash Doctoral Program Information Day serta registrasi di link berikut ini: 

Monash Doctoral Program Information Day 2017

Sumber data:

  1. https://forlap.ristekdikti.go.id/dosen/homegraphjenjang
  2. https://tirto.id/jumlah-doktor-di-indonesia-tak-sebanding-jumlah-penduduknya-ckK9

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun