Travis mengungkapkan, keinginan Tom untuk mengubah warna musik Blink-182 sudah terjadi sejak proses penggarapan album Neighborhoods yang dirilis 2011. Di album ini, gebukan drum Travis tidak seheboh album sebelumnya, coba buktikan lewat lagu Love Is Dangerous. Dalam lagu Up All Night, not dan kord yang dimainkan tak biasa mereka gunakan sebelumnya. Lagu-lagu di album ini pun banyak diwarnai musik elektro, yang mirip digunakan band proyek pribadi Tom, Angel and Airwaves.
Adapun Tom sendiri jenuh dengan warna musik Blink-182 sehingga band harus membuat suara baru. “Menurut saya, kami harus terus berkembang,” ujar Tom seperti dikutip majalah Rolling Stone edisi Juni 2016. Tom sendiri kini sibuk mengerjakan kegandrungannya akan luar angkasa melalui novel yang ia tulis bersama A.K Hartley yang berjudul Sekret Machines Book 1: Chasing Shadows.
Padahal harus diakui, kekuatan Blink-182 sebelumnya adalah karena trio formasi lama itu masing-masing memiliki karakter yang kuat. Perpaduan vokal yang sama-sama unik dari Tom dan Matt diiringi dengan gebukan drum yang super cepat, enerjik, dan variatif oleh Travis.
Untungnya pilihan untuk tetap setia pada akar dan benang merah musik mereka berbuah manis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H