Mohon tunggu...
Benediktus SipandiGinggar
Benediktus SipandiGinggar Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Mahasiswa STFT Widya Sasana Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Who Is Jesus?

25 Maret 2021   21:00 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:07 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemanusiaannya harus diakui sebagai sesuatu yang nyata dan biasa ... apapun yang terjadi padanya mungkin terjadi pada salah satu dari kita. ... Keilahian Yesus, dan keilahian semua jiwa mulia dan agung lainnya, sejauh mereka, juga, telah dipengaruhi oleh percikan Ketuhanan dapat dikenali sebagai manifestasi dari Yang Ilahi. Parley P. Pratt, Kunci untuk Sains Teologi (Salt Lake City: Deseret, 1883). Alkitab berkata: Yesus Kristus telah ada selamanya sebagai Allah Pribadi kedua dari Tritunggal, dan kemudian mengambil natur manusia pada saat kelahiran-Nya di Betlehem. Sejak itu Dia ada selamanya sebagai satu Pribadi dengan kodrat ilahi dan manusia

 Pribadi Yesus menurut Kristen Protestan

Seorang pengajar Kristen yang benar dengan gembira akan menerima dan menyatakan Yesus Kristus sebagai Dia, Allah yang benar dan sebagai manusia yang benar. "Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah anti Kristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak" (I Yoh 2:22). "Sebab banyak penyesatan telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesatan dan antikristus" (2 Yoh 7). "demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka: (2 Petrus 2:1).

Kesalahan memandang pribadi Kristus dapat berupa klenik agnostisisme kuno yang menyangkal sifat kemanusiaan-Nya, atau klenik agnostisisme modern, yang menyangkal ketuhanan-Nya yang sebenarnya. Yang disebut belakangan menganggap Dia sebagai orang yang hebat dan seorang guru dan pemimpin agama yang besar, tetapi menolak kelahiran-Nya, hidup-Nya yang tidak berdosa, penebusan dosa yang dilakukan-Nya dan kebangkitan tubuh-Nya serta kenaikan-Nya ke Surga. Ajaran pemujaan atau denominasi atau gerakan keagamaan yang tidak secara jelas dan tegas menyatakan Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak manusia dan sebagai Anak Allah, "yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha Kuasa" (Wahyu 1:8) adalah sesat dan harus ditolak.

Pribadi Yesus menurut Ajaran Kristen Katolik

Dalam Gereja Katolik Yesus adalah Putra Allah. Yesus adalah sungguh Allah sungguh manusia.  Dalam hal ini pemahaman Yesus berdasarkan gelar. Lebih dari itu Yesus adalah putra Allah yang rela menderita demi menyelamatkan umat manusia dari perbudakan dosa. Lalu apa arti nama Yesus? Nama Yesus memiliki arti "Allah yang menyelamatkan". Nama ini mengungkapkan identitas dan misi-Nya karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.   Gelar Yesus ini merupakan nama yang menggambarkan Pribadi Yesus dalam pandangan Gereja Katolik. Pandangan ini merujuk pada Yesus sebagai putra Allah. Nama Yesus memiliki gelar Kristus. Kristus dalam bahasa Yunani berarti  "Messiah" dalam bahasa Ibrani "yang diurapi". Yesus adalah Kristus karena disucikan oleh Allah dan diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya.   Pemahaman seperti ini menjelaskan kepribadian Yesus dalam pandangan Gereja Katolik. Yesus adalah pribadi yang diutus oleh Allah untuk menebus dosa umat-Nya. Yesus adalah sungguh Allah dan menjelma menjadi manusia. Putra Allah merendahkan diri, demi merasakan kehidupan manusia . Yesus adalah sungguh manusia tapi membedakan dengan manusia yang lain dalam hal dosa. Dari keabadian Dia disiapkan oleh Allah untuk membebaskan umat manusia dari perbudakan dosa.

Gelar Yesus sebagai Anak Allah ditampilkan dan dijelaskan oleh Yohanes. Dalam Kristologi Yohanes " Anak Allah" mendapat penekanan sangat kuat. Dalam Yohanes ditekankan juga aspek divinitas-Nya. Yesus tidak hanya sebagai manusia  tetapi Allah sejak keabadian. Yohanes sangat menekankan Yesus sebagai Anak Allah. pemahaman ini ingin menekankan Yesus sebagai Anak Allah yang menjalankan tugas yang telah dipercayakan Bapa-Nya. Yesus datang ke dunia dengan misi untuk menyelamatkan umat manusia dari perbudakan dosa.

Walter Kasper  berpendapat bahwa Yesus sebagai anak Allah bukan suatu imaginasi para murid/ Gereja perdana tetapi sejarah misi dan hidup Yesus yang historis dalam sejarah dunia yang konkret adalah dasar interpretasi bahwa Yesus sebagai Anak Allah. Pandangan Kasper ini mau menunjukkan Yesus sebagai Anak Allah. Anak Allah ini merupakan gelar yang diberikan kepada Yesus karena dia diurapi oleh Allah. Yesus diutus Bapa untuk menyelamatkan umat manusia dari perbudakan dosa.

Ketiga pandangan ini dalam Gereja Katolik menyebutkan Yesus sebagai Putra Allah. Yesus adalah pribadi yang diutus oleh Allah. Yesus adalah pribadi yang sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Dengan demikian pandangan Yesus dalam Gereja Katolik menekankan misi-Nya ke dunia. Gereja Katolik menyebutkan Yesus sebagai pribadi yang di utus Allah, anak Allah yang diutus untuk menyelamatkan umat manusia dari perbudakan dosa.

Kesimpulan

Dari beberapa pemahaman ini menunjukkan bahwa pribadi Yesus menurut mereka bervariatif. Dalam benak saya muncul  pertanyaan mengapa pemahaman tentang pribadi Yesus berbeda antara yang satu dengan yang lain. Siapa yang benar dan siapa yang salah. Ketika saya telaah dan membaca secara mendetail barulah saya menemukan jawaban mengenai pertanyaan saya ini. Pemahaman mereka itu bervariatif dikarenakan tradisi yang mempengaruhi ajaran mereka. Pemahaman mereka terhadap Yesus berbeda dikarenakan situasi  historis dari setiap tradisi. Menarik bagi saya, apa pun pandangan mereka terhadap Pribadi Yesus merupakan pengetahuan untuk diri saya. Saya mengamini pemahaman seperti ini merupakan pembelajaran yang berharga dalam kehidupan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun