Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Freelancer - freelanecer

Menulis ialah caraku mengasah kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Los Angeles dan Luka Kemanusiaan

14 Januari 2025   22:26 Diperbarui: 14 Januari 2025   22:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kota itu seperti neraka di dunia. Kobaran api membubung jauh ke langit, melahap semua yang dilaluinya. Manusia, hewan, tumbuhan dan bangunan, porakporanda dibuatnya"

Inilah kalimat yang sedikit menggambarkan situasi yang terjadi di Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat tanggal 7 dan 8 Januari 2025. Kebakaran lahan kering akibat suhu panas yang disertai angin kencang Santa Ana, membuat kobaran api sulit dipadamkan. Negara secanggih Amerika, ternyata tidak mampu menumpas keganasan di jago merah. Sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal dunia,  kerugian akibat kebakaran mencapai 4.000-4.469 triliun rupiah, bahkan akan terus bertambah (Kompas.com, 14/1). 

Kebakaran yang terjadi di Kota penuh kemewahan ini, tidak pernah diprediksi akan sehebat ini. Kota tempat produksi film terbesar dunia, Hollywood harus tunduk dihadapan kobaran dijago merah. Semua lantak dibuatnya. Bangunan dan gedung bertingkat dengan fasilitas nan megah, ratah dengan tanah, termasuk rumah para selebriti kenamaan Amerika. Sungguh, peristiwa yang melahirkan luka dan air mata.

Apa yang mesti kita pelajari? Saya merefleksikannya dalam beberapa poin berikut. Pertama, tidak ada negara adidaya. Amerika boleh kuat secara ekonomi, militer dan politik. Di banyak belahan dunia, ia boleh mengatur negara lain agar patuh padanya, tetapi ia harus tunduk pada fenomena alam. Ia tidak sepenuhnya mampu mengatur alam. Maka, tidak ada negara adidaya. Semua akan berubah dan kekuatan manusia hanyalah setitik kecil dihadapan kuasa alam yang dahsyat.

Kedua, perubahan iklim. Kebakaran di LA, adalah peringatan bagi semua bangsa bahwa peristiwa yang sama bisa terjadi di mana saja dan kapanpun. Kencangkan sabuk pengaman, terus waspadah agar bencana serupa tidak terjadi di bagian lain bumi ini. Namun, problem utama hari ini ialah iklim yang kian tidak menentu. Cuaca panas esktrim kian menakutkan dan membakar banyak lahan di muka bumi, kekeringan terjadi di mana-mana dan suhu rata-rata harian bumi terus meningkat. Maka, mari rapatkan barisan. Selamatkan bumi dari perubahan iklim. Mulailah merawat alam dengan mengurangi aktivitas yang membahayakan keselamat bumi kita ini.

Ketiga, berhenti menyalahkan siapapun. Peristiwa kebakaran di LA, adalah luka kemanusiaan. Berhenti menyebar fitnah dan kutukan seolah fenomena ini terjadi karena azab. Mari berbenah diri, perbaiki relasi dengan sesama, alam, dan Tuhan. Setiap luka kemanusiaan adalah luka kita bersama. Karenanya kalau kita tidak bisa membantu menyelesaikan masalah, cukup tentang dan tidak memprovokasi orang lain. Provokasi tanpa bukti dan fakta hanya akan memperlebar jurang pemisah relasi. Berhenti menyalahkan, mari berbenah diri.

Keempat, tak ada yang abadi. Akhirnya peristiwa LA, membantu refleksi kritis kita bahwa semua berubah. Yang tetap hanya perubahan itu sendiri. LA dan kemegahannya pun pada akhirnya tunduk pada waktu dan ketidakabadian. Begitu juga semua yang ada, termasuk diri kita. Time will tell, dalam waktu semua terungkap. Kita diminta untuk mengisi waktu dengan bijak, karena waktu itu misteri. Yang sungguh kita miliki hanyalah saat ini. Kita tidak berkuasa akan hari kemarin, apalagi hari esok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun