Atas nama malam
Kau robek sayap kebebasanku
Kejam, sungguh kejam.
Entah sampai kapan kita saling berhianat
Kita terlempar sembari menggenggam tombak
lalu mempersenjatai diri pada batas cakerawala
dengan luka kusumat ditabur serta.
Oh nestapa tiada tara
Membujur dari kekelaman jiwa.
Pada siapa aku mengaduh?
Melihatmu merampas tiada malu.
Padahal langit kita sama,
tiada yang lebih kuat dan hebat
Tetapi kekuasaan menjadi senjata ampuhmu.
Saat malam semakin merayap,
 dicumbu lorong-lorong fana,
Dimanakah kita harus berhenti,
Menemukan kedamaian sejati?
Berharap semuanya akan usai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H