Ingin kukidungkan sejumput kagumku
Untuknya yang lisutkan aku
Dari berjuntai rumbai keramaian
Yang menidurkan aku dalam kesahajaan sunyi.
Yang suaranya seperti kepak lepas air,
pada kelokan-kelokan pematang sawah
Yang mahkotanya seperti melati gigil sehabis basah
Lentik lengkung jemarinya
bagaikan lepah-lepah segar tetumbuhan rerawa.
Jujur membalut kata-katanya
Oceh tawanya, lantak gugurkan dedaunan hijau
Dirinya bagaikan perpaduan mawar dan melati.
Ah Bakung,
Harum kulitmu
Telah mensemikan gugurku.
Bersama hawa bumi aku lantunkan syair-syair kidung-kidung ini
Meski si kupu-kupu mungkin telah menjagamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H