Koneksi tetap berkecepatan 2.048Mbps bekerja secara bersamaan dengan koneksi 1.536Mbps. Â Hal ini mampu mengakomodasi peningkatan penggunaan.
 Selama tahun 1995 pertumbuhan keanggotaan JARING meningkat dengan rata-rata 22% per bulan.  Melalui Malaysia Plan ke-9, pemerintah telah mengimplementasikan proyek National Information Superstructure yang menggunakan JARING sebagai infrastruktur utamanya.
Untuk membuka peluang yang lebih luas kepada publik, JARING menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan beberapa perusahaan JARING Access Service Provider (JASP) pada 1 Agustus 1996. Hal tersebut memudahkan masyarakat mendapatkan layanan dukungan untuk mengakses Internet.
 Pada tanggal 11 Juni 1999, JARING membuat sejarah dengan pemasangan jalur internasional 45Mbps yang merupakan jalur pertama di luar Jepang.  Jalur ini didirikan sehubungan dengan konferensi Internet terbesar di Asia, INET 99. Selanjutnya di akhir tahun 1999, total keanggotaan JARING meningkat menjadi lebih dari 100.000 orang dengan perkiraan jumlah pengguna melebihi 300.000 orang.
 Untuk mengakomodasi semakin banyaknya konsumen yang membutuhkan layanan terbaik, pada 1 November 1996, Telekom Malaysia Berhad memulai layanan TMNet, sebagai Internet Service Provider (ISP) kedua di Malaysia setelah mendapat lisensi dari pemerintah.  Hingga akhir tahun 2000,  perusahaan yang juga menyediakan layanan ISP di Malaysia adalah Maxis Communications Berhad, DiGi Telecommunications Sdn Bhd.  dan Time dotCom Berhad.
Penggunaan internet terus berkembang pesat sebagai media komunikasi multimedia terdepan di dunia pada abad ke-21. Â Tantangan utama bagi kita semua adalah mempersiapkan masyarakat Malaysia untuk selalu siap menggunakan teknologi Internet secara penuh dengan tetap menyadari keterbatasannya.Â
Kesiapan ini ditandai dengan munculnya media online di Malaysia . Berikut beberapa media online yang berkembang di Malaysia
Malaysia Kini
Malaysia Kini merupakan salah satu situs berita politik yang dimiliki oleh Mkini Dotcom Sdn Bhd. Situs berita yang beridiri pada 20 November 1999 ini menawarkan berbagai bahasa seperti melayu, inggris, mandarin, dan bahasa Thamil.
Tidak seperti sumber-sumber berita lainnya, Malaysia Kini tetap bebas dari aturan pemerintah  yang membuat portal berita ini mendapat banyak pujian dan dukungan atas sudut pandang yang dianggap tabu oleh para penyiaran dan media cetak lain.