Informasi yang tersedia mudah dijangkau kapan saja dan dimana saja, tidak terikat waktu (jadwal)
Terjadinya komunikasi dua arah antara pengguna lain dan media
Mudah dan cepatnya memberikan feedback pada suatu informasi
Banyaknya pilihan informasi yang tersedia sehingga memudahkan masyarakat untuk memilih.
Supaya memudahkan pembaca dalam memahami media lama dan media baru, berikut contoh konkrit media lama yang berevolusi menjadi media baru yaitu Tempo. Zaman dulu Tempo mengeluarkan media cetak Majalah Tempo dan Koran Tempo. Kemudian saat ini Tempo memiliki media siber yaitu Tempo.Co
Hadirnya media baru tentunya juga menimbulkan konsekuensi bagi jurnalis. Konsekuensi yang paling sering ditemukan yaitu adanya hoax. Jurnalis dituntut untuk cepat mempublikasi berita, maka tidak jarang ada berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. Istilah yang populer yaitu kejar tayang. Dimana perusahaan media menuntut jurnalisnya untuk mempublikasikan berita atau konten sesuai jadwal yang sudah ditentukan misalkan 1 jam sekali atau beberapa jam setelah kejadian terjadi.Â
Selain itu, jurnalis juga dituntut untuk berpikir lebih kreatif lagi, guna menarik minat para pembaca. Mudahnya membuat berita atau konten di media baru bagi masyarakat, membuat jurnalis "terancam" akan ide-ide kreatif. Misalkan harus mengemas berita atau konten yang sama dengan yang lain namun harus dibuat dengan sudut pandang yang berbeda.Â
Supaya mempermudah membacanya, kalian juga bisa melihat infografis berikut:
Daftar Pustaka
Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.