Novel yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Danovar resmi diadaptasikan menjadi film pada tahun 2011 dan tahun 2017 dengan versi yang lain. Film ini berhasil mengundang antusias masyarakat Indonesia terutama remaja.Â
Film Surat Kecil Untuk Tuhan tahun 2011 dan tahun 2017 merupakan salah satu film yang diadaptasikan dari sebuah novel karya Agnes Danovar. Namun pada tahun 2017, film tersebut memiliki versi yang berbeda dengan novel aslinya.Â
Tidak semua novel yang diadaptasikan menjadi film dapat sepenuhnya diterima baik oleh masyarakat. Alasannya karena setiap penulis novel memiliki gaya menulis tersendiri dalam merangkai cerita sehingga membuat novel tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
Sehingga ketika novel dijadikan film, tidak semua sutradara berhasil menampilkan apa yang telah tertulis dalam bentuk visual dengan baik.
Selain itu, adanya durasi pada film yang dapat merubah jalan cerita aslinya. Artinya untuk menyesuaikan adegan dalam novel lalu menjadikannya film butuh durasi film yang semakin panjang dari biasanya. Maka tidak jarang sutradara juga mengubah beberapa bagian dalam novel yang dianggap panjang menjadi singkat.
Kemudian dari sisi pembaca dan penonton tentu akan ada yang merasa senang dan kecewa. Perasaan tersebut muncul dari ekspektasi mereka ketika membaca novel dan setelah menonton filmnya langsung.Â
Kritikan tersebut menurut Stam (2000) dibagi menjadi enam kategori yaitu: ketidaksetiaan, pengkhianatan, perubahan, pelanggaran, vulgarisasi, dan penodaan.
Film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011)
Film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011) yang disutradarai oleh Harris Nizam ini jalan ceritanya mirip sekali dengan novel aslinya yang ditulis oleh Agnes Danovar. Novel dan film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011) ini terinspirasi dari kisah nyata.Â
Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Bagi para pecinta keluarga dan sahabat, film ini memang cocok untuk ditonton.Â
Terlebih film dan novel ini memang mengandung unsur kepercayaan yang kuat dengan Tuhan. Sutradara Agnes Danovar sebagai pencipta novel Surat Kecil Untuk Tuhan (2011) Â ini memang telah membuatnya alur cerita sebaik dan semenarik mungkin yang cocok dijadikan film keluarga dan persahabatan.Â
Ketika penayangan film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011) Â yang secara serentak dilakukan di berbagai daerah akhirnya berhasil meraih prestasi di Hong Kong. Penghargaan tersebut di dapat dari BISA (Be Indonesian Smart & Active) Award untuk kategori 'Film yang Menginspirasi'.Â
Selain itu, film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011) juga mendapat respon baik dari para penonton. Film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011) telah diputar di bioskop-bioskop Indonesia tanggal 7 Juli lalu dan menjadi film kedua terbanyak ditonton di tahun 2011 dengan jumlah penonton 736.181 orang.
Film Surat Kecil Untuk Tuhan (2017)
Film Surat Kecil Untuk Tuhan (2017) memiliki alur cerita yang berbeda dengan Film Surat Kecil Untuk Tuhan (2011).  Sutradara  Surat Kecil Untuk Tuhan (2017), Fajar Bustomi mengemas film tersebut menjadi film yang mengisahkan tentang kisah persaudaraan kakak beradik yang menyedihkan.Â
Kakak beradik tersebut sudah ditinggal Ayah/Ibu mereka. Film yang berdurasi 2 jam ini diperankan oleh Joe Taslim dan Bunga Citra Lestari. Sudah terlihat jelas, jalan cerita film  Surat Kecil Untuk Tuhan (2017) sangat berbeda dengan film  Surat Kecil Untuk Tuhan (2011). Hal inilah yang membuat para penonton merasa kecewa ada juga yang merasakan terbawa oleh suasana filmnya.
Meskipun demikian film ini berhasil menjadi film unggulan di Festival Film Indonesia dengan kategori Pemeran Anak Terbaik pada Piala Citra. Selain itu, film Surat Kecil Untuk Tuhan (2017) juga sebagai pemenang di Festival Film Bandung dengan kategori penata kamera terpuji pada Penghargaan Festival Film Bandung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H