- Reaksi Orde Satu
Reaksi mempunyai orde satu, apabila besarnya laju reaksi sebanding dengan besarnya konsentrasi pereaksi. Artinya, apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali semula, maka laju reaksinya juga akan meningkat sebanyak 2 kali semula. Berikut merupakan grafik reaksi orde satu.
- Reaksi Orde Dua
Reaksi orde dua, apabila besarnya laju reaksinya merupakan pangkat dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksinya meningkat 4 kali semula, dan seterusnya. Berikut merupakan grafik reaksi orde dua.
- Reaksi Orde Negatif
Reaksi orde negatif, apabila besarnya laju reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi pereaksi.
Penerapan Laju Reaksi
Laju reaksi banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada proses industri seperti proses pembuatan ammonia sebagai bahan pembuatan pupuk urea, bahan dasar pembuatan asam nitrat dan bahan peledak. Pembuatan amoniak dilakukan melalui proses Haber-Bosh yang melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam proses pembuatannya. Penerapan laju reaksi pada proses pembuatan ammonia bertujuan untuk mengontrol jalannya reaksi kimia agar diperoleh hasil/produk yang maksimum dengan waktu yang lebih cepat.
- Pembuatan Ammonia (NH3) melalui Proses Haber-Bosch
Pembuatan ammonia pada awalnya dilakukan dengan sintesis langsung dari gas hidrogen (H2) dan gas nitrogen (N2). Namun sintesis tersebut menghasilkan ammonia dalam jumlah yang sedikit, sehingga dikenal proses pembuatan ammonia dalam jumlah besar yang disebut Proses Haber-Bosch. Berikut ini adalah reaksi kesetimbangan dari proses pembuatan ammonia.
Pada reaksi tersebut, gas hidrogen diperoleh dari reaksi antara gas alam dan gas metana dengan uap air, sedangkan gas nitrogen diperoleh dari hasil penyulingan udara.