3. Neutron
Model struktur atom yang merupakan prediksi dari Rutherford memicu suatu masalah penting yang belum terpecahkan. Diketahui bahwa hidrogen merupakan atom paling sederhana yang mengandung satu proton dan atom helium mengandung dua proton.Â
Jika dilihat dari perbandingan massanya, atom helium dan atom hidrogen memiliki perbandingan 2:1 karena tanpa adanya faktor yang mempengaruhi, massa elektron jauh lebih ringan dibandingkan massa proton. Padahal kenyataannya perbandingan atom helium dan hidrogen adalah 4:1.Â
Melalui pernyataan tersebut, Rutherford mempostulatkan bahwa sudah dapat dipastikan terdapat jenis partikel sub atom yang lain dalam inti atom. Sehingga pada tahun 1932, James Chandwick melakukan percobaan penembakan partikel pada inti atom berilium (Be) yang menghasilkan radiasi partikel dengan daya tembus yang tinggi.
Ketika Chandwick menembakkan partikel ke selembar tipis berilium, terdapat pancaran radiasi berenergi sangat tinggi dan tidak dipengaruhi oleh medan magnet maupun medan listrik.Â
Kemudian percobaan selanjutnya menunjukkan bahwa sesungguhnya partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu serupa dengan sinar yang terdiri atas partikel netral, artinya mempunyai massa sedikit lebih besar daripada massa proton. Partikel ini oleh Chandwick dinamai neutron.
Sifat-sifat neutron adalah sebagai berikut.
a. Sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet tidak dibelokkan ke kutub positif atau negatif sehingga neutron tidak bermuatan.
b. Memiliki massa yang hampir sama dengan massa atom yaitu 1,675 x 10-24 Â g atau 1,0087 sma.
4. Notasi Atom
a. Nomor Atom