Melihat fenomena pemanasan global yang sedang trend di Internet, maka kita perlu mengangkat isu mengenai pemanasan global ini. Â Pemanasan global menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern ini karena perubahan iklim yang cepat dan dramatis yang menyebabkan dampak yang merugikan bagi lingkungan dan kehidupan di seluruh dunia. Salah Satu sektor yang dapat mempengaruhi pemanasan global ini adalah dari sektor pertambangan. Pertambangan memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan dapat berkontribusi pada pemanasan global. Baru baru ini salah satu perusahaan Amerika melakukan proyek pertambangan minyak di Alaska, proyek ini bernama willow project. Willow project merupakan proyek kontroversial dan menjadi salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat saat ini. Sebelum kita masuk lebih dalam lagi kita harus tahu apa itu pemanasan global
      Global warming adalah fenomena di mana meningkatnya suhu rata-rata pada permukaan bumi. Umumnya pemanasan global terjadi karena efek rumah kaca yang disebabkan karena meningkatnya kadar karbon dioksida, CFC, dan polutan lainnya. . Salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global adalah penggunaan bahan bakar fosil, termasuk minyak bumi. Penyebab Global Warming dibagi menjadi 2 sebab, yaitu disebabkan oleh manusia dan alam itu sendiri.
- Penyebab pemanasan global buatan manusia
- Peggundulan hutan
- Penggunaan bahan bakar fosil
- Penggunaan AC dan lemari es berlebihan yang menimbulkan Chlorofluorocarbon atau CFC
- Perkembangan Industri
- Kegiatan pertanian
- Populsi manusia yang meningkat
- Penyebab pemanasan global dari alam
- Abu dan asap dari gunung berapi
- Uap air
- Mencairnya permafrost atau tanah beku yang memiliki gas
      Willow Project adalah sebuah proyek tambang minyak dan gas yang dipelopori oleh perusahaan amerika serikat yaitu ConocoPhilips, pengeboran minyak ini dilakukan di alaska, proyek ini sudah di setujui oleh presiden Donal Trump, namun harus di evaluasi ulang, pada tanggal 13 maret 2023 dengan presiden yang berbeda yang saat itu dipimpin oleh presiden Joe Biden menyetujui proyek Willow Project, dengan 5 tempat yang diajukan oleh perusahaan ConocoPhilips presiden Joe Biden menyetujui 3 tempat yang diperbolehkan untuk dilakukan penambangan minyak bumi dan gas.
      Willow project ini awalnya sudah disetujui oleh presiden Donald Trump, tetapi harus dievaluasi ulang, karena tempat pengeboran minyak bumi dan gas berlokasi di Suaka Margasatwa Nasional Arktik (ANWR)yang berlokasi di alaska, suaka margasatwa tersebut memiliki luas hampir 7,7 hektar dengan habitat yang dilindungi dan terancam punah, maka dari itu sebenarnya tempat itu adalah tempat yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk dilakukan pengeboran minyak bumi  dalam pemerintah sebelumnya, namun pada saat kepemimpinan Donald Trump perizinan diberikan lampu hijau untuk dilakukan pengeboran, hal tersebut menjadikan Willow Project ini adalah pengeboran minyak terbesar dalam beberapa dekade terakhir, setelah terjadi pergantian kursi kepresidenan pada gedung putih Willow Project dikaji ulang karena presiden Joe Biden dalam masa kampanye menyuarakan perlawanan pada hal tersebut, Joe Biden cenderung tidak menyetujuin dengan Willow Project namun akhirnya tetap menyetujui projek tersebut, namun hanya 3 tempat yang disetujui dari 5 yang sudah dilakukan sebelumnya, di lain sisi AS menginginkan untuk pengurangan emisi, namun faktanya mereka masih melakukan eksplorasi energi fosil masih berjalan.
      Dampak dengan adanya Willow Project ini memberi dampak positif dan dampak negatif yang tergantung dari mana kita memandang hal tersebut, beberapa warga di alaska  mendukung dengan adanya Willow Project karena dari project tersebut membuat daerah tersebut menjadi lebih berkembang dari segi pendidikan, segi kesehatan, dan terbukanya lapangan pekerjaan yang baru dengan skala besar, namun banyak masyarakat yang kontra dengan project tersebut karena banyak merugikan untuk kelestarian alam dan meningkatnya pemanasan global pada bumi.
      Willow Project ini adalah project pengeboran minyak bumi dan gas yang terletak Lereng Utara Alaska, Amerika Serikat, project ini diprakarsai perusahaan energi yang bernama ConocoPhilips perusahaan mendapat kontrak melakukan pengeboran selama 30 tahun ke depan, proyek ini adalah proyek pengeboran terbesar di amerika serikat dalam beberapa dekade terakhir, dengan memberikan perizinan membuat beberapa pihak yang merasa kecewa karena mengingat daerah tersebut adalah daerah suaka margasatwa yang memiliki luas kurang lebih 7,7 hektar dengan satwa didalam nya dan dilindungi, beberapa pakar sudah memperingatkan proyek tersebut karena memiliki dampak yang cukup besar untuk masa depan. Dalam rencana perusahaan ConocoPhilips pengeboran minyak direncanakan dapat menghasilkan 180.00 barel minyak dalam sehari dengan total pendapatan perharinya adalah 8-17 miliar dolar.
      Project ini berawal dari kepemimpinan presiden Donald Trump, yang sekarang ini masih dilanjutkan oleh presiden Joe Biden, saat ini kepemimpinan Joe Biden sebenarnya cenderung untuk tidak menyetujui, namun karena khawait dengan konsekuensi hukum karena sudah terikat dengan perijinan yang sudah disetujui selama 30 tahun, namun sebenernya pemerintah AS memiliki kewenangan untuk menyetop Willow Project. Presiden Joe Biden dikecam oleh beberapa pendukungnya karena dalam kampanye nya sangat keras menyuarakan tentang perubahan iklim, dan dalam rencanya Joe Biden dapat mengurangi emisi gas rumah kaca 40 persen, namun kenyataan nya Joe Biden tidak menggunakan wewenang nya untuk memberhentikan Willow Project, project ini sangat luas dalam rencananya terdapat 200 sumur dengan jaringan pipa yang lengkap, pabrik pemrosesan pusat, dan akses transportasi untuk mendukung pengeboran minyak, dengan perkiraan total 260 juta ton gas rumah kaca selama 30 tahun.
      Willow Project adalah langkah yang diambil oleh Amerika Serikat demi menjaga dan melindungi kesejahteraan negara tersebut khususnya di bidang bahan bakar minyak bumi akibat dari imbas terbentuknya BRICS (Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) yang merupakan kerjasama internasional saingan dari G7 (Amerika Serikat, Jepang, Britania Raya, Jerman, Perancis, Italia, Kanada) serta Saudi Arabia yang berpaling dari Amerika Serikat dan ikut bekerja sama dengan BRICS menjadikan alasan kuat Willow Project sebagai strategi nasional negara Amerika Serikat demi menyelamatkan sektor ekonomi atau sektor lainnya yang berhubungan dengan bahan bakar fosil minyak bumi. Namun, dibalik upaya tersebut terdapat banyak hal yang merugikan dunia khususnya di era pemanasan global saat ini. Banyak negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menentang terkait Willow Project ini dengan alasan demi menjaga bumi dan lingkungan. Jika dilihat dari sisi lain, Amerika Serikat yang tergabung dalam PBB seharusnya juga terikat dengan hukum internasional sehingga tidak bisa melakukan hal sesuka hati demi keuntungan pribadi negara tersebut. Hukum internasional adalah hukum atau aturan-aturan yang membatasi negara dalam bertindak demi kesejahteraan bersama. Dengan menimbang pengertian tersebut maka Amerika Serikat tidak dapat melaksanakan Willow Project tersebut. Jika Willow Project tetap berjalan, dengan 219 lokasi maka melanggar hukum internasional khususnya hukum lingkungan internasional yang merupakan cabang dari hukum internasional rakyat. Willow Project juga melanggar Paris Agreement dimana mayoritas anggota PBB yaitu 196 negara menyetujuinya. Jika nantinya Amerika Serikat tetap bersikeras melaksanakan Willow Project maka akan mempengaruhi geopolitik negara tersebut dan berpotensi mengganggu kerjasama dengan negara-negara lain khususnya yang menyetujui Paris Agreement.
      Willow Project adalah sebuah megaproyek pengeboran di amerika serikat yang banyak mendapat sorotan dari beberapa negara, negara lain menganggap bahwa pengeboran minyak tersebut sepantasnya perlu dikaji ulang, karena  dengan adanya megaproyek tersebut pemerintah Amerika Serikat telah mengingkari Paris Agreement dimana amerika serikat sudah menandatangi perjanjian tersebut, namun Amerika Serikat memainkan peran politiknya untuk menandatanagi Paris Agreement dengan alasan tekanan politik dalam negeri, maka dari itu artinya Amerika Serikat masih akan menggunakan industri berbahan fosil yang belum bisa lepas dari ketergantungan, kontribusi Amerika Serikat pada Paris Agreement  sebenarnya banyak pro dan kontra dalam internal partai, 22 senator mendukung Donal Trump untuk menarik mundur Paris Agreement, sedangkan 40 senator lain menolak untuk pengunduran terhadap Paris Agreement dengan alasan bahwa keluarnya Amerika Serikat membuat kurangnya kredibilitas Amerika Serikat dan Amerika Serikat terhadap panggung dunia, Amerika Serikat sebagai negara adidaya membangun proyek pengeboran minyak Willow Project untuk kebutuhan dalam negeri. Namun, bergabungnya Saudi Arabia ke BRICS berdampak pada kebijakan Amerika Serikat yang merugikan iklim internasional. Amerika Serikat tidak menandatangani Perjanjian Paris, melanggar hukum internasional yang melindungi ekosistem global.
      Perijinan pengeboran minyak dan gas yang ada di alaska juga memberi keuntungan bagi Amerika Serikat, karena dengan pengeboran minyak bumi dan gas mereka memiliki pendapatan 8-17 miliar dolar membuat wilayah tersebut semakin berkembang dan meningkatkan lapangan pekerjaan di daerah tersebut dengan adanya willow project dapat mendorong pertumbuhan sektor industri serta meningkatkan lapangan pekerjaan di Alaska, sehingga penduduk setempat dapat bekerja di sana.
Namun banyak sekali dampak negatif dari Willow Project yaitu :
- Efek rumah kaca
Pengeboran minyak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran bahan bakar, produksi dan penyediaan bahan bakar yang menghasilkan emisi fugitive, pengangkutan dan injeksi CO2 pada kegiatan penyimpanan CO2 diformasi geologi.
- Kemusnahan habitat
Pertambangan minyak melibatkan aktivitas seperti penggalian, pengeboran sumur, dan lain lain. Akitivitas tersebut sering menghasilkan kerusakan fisik langsung pada habitat alami sekitar, termasuk tanah, vegetasi , maupun perairan. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan struktur dan komposisi habitat serta hilangnya fungsi ekosistem.
- Krisis air bersih
Pemanasan global yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dapat berkontribusi pada perubahan iklim yang mempengaruhi siklus air. Perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu dapat mengganggu siklus air dan menyebabkan pasokan air bersih menurun.
- Kesehatan manusia
      Pertambangan minyak dapat menghasilkan emisi polutan berbahaya ke udara. Polutan ini dapat menyebabkan masalah pada kesehatan manusia seperti, masalah pernafasan, penyakit paru-paru, iritasi mata dan tenggorokan, dan dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
      Willow project yang merupakan megaproyek yang berpusat pada penambangan minyak bumi ini memiliki beberapa hal positif untuk perekonomian negara dan pengadaan lapangan pekerjaan baru untuk USA, namun megaproyek ini juga memberikan dampak buruk yang besar bagi lingkungan sekitar dan terhadap bumi itu sendiri. Meskipun mendapat banyak kecaman project ini masih terus dilakukan. Jika megaproyek ini terus berlanjut maka akan berakibat fatal baik bagi lingkungan dan bumi. Dengan adanya willow project ini dapat membuat efek rumah kaca menjadi lebih besar akibat dari kegiatan penambangan, selain itu kegiatan penambangan ini mengakibatkan kerusakan ekosistem yang dapat memusnahkan habitat dan menimpulkan penyakit kesehatan karena adanya polutan yang timbul.
      Willow project berupaya untuk memperoleh minyak bumi sebagai energi tak terbarukan. Tentu energi tak terbarukan memberikan masalah yang krusial bagi planet kita, sehingga perlu suatu alternatif. Pilihan alternatif ini dapat kita peroleh dari energi terbarukan seperti energi matahari, energi angin, energi air, dan energi panas bumi. Energi terbarukan ini diperoleh dari sumber alam yang dapat diperbaharui secara terus-menerus dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau limbah beracun.
      Pilihan-pilihan di atas menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan daripada energi minyak bumi, yang memiliki dampak negatif terhadap perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu, menggantikan energi tak terbarukan dengan energi terbarukan adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan planet kita dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
      Peluang dibatalkannya willow project ini ada dan mungkin akan terjadi jika melihat dari sisi negatif yang ditimbulkan. Dengan dibatalkannya project ini maka dampak negatif dari penambangan dan efek rumah kaca yang ditimbulkan dapat berangsur-angsur hilang, sehingga keadaan lingkungan sekitar dapat terhindar dari bahaya emisi yang timbul. Selain itu ekosistem tempat hewan dan manusia tidak terganggu dan kesehatan dapat terjamin. Dalam kasus willow project ini pemerintah dunia ikut ambil bagian dalam pengesahan megaproyek ini, harapan terhadap pemerintah dunia adalah mereka akan mengakui pentingnya energi terbarukan dan perubahan iklim terhadap keberlangsungan hidup manusia dimasa depan. Pemerintah dunia diharapkan tetap fokus untuk melindungi bumi dan segala isinya
