Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Palang Pintu Bukan Hanya sebagai Ritus Pernikahan Masyarakat Betawi

10 Desember 2023   23:48 Diperbarui: 11 Desember 2023   10:46 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palang Pintu lebih dari sekadar ritus pernikahan masyarakat Betawi. (KOMPAS.com/Kristianto Purnomo)

Dalam upaya kolaboratif ini, Palang Pintu tidak hanya dianggap sebagai tradisi seremonial, melainkan sebagai warisan hidup yang harus dijaga dari kepunahan. 

Workshop dan kegiatan kolaboratif lainnya diinisiasi untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam pelestarian dan pengembangan Palang Pintu. 

Hal ini tentunya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab bersama sebagai masyarakat yang mencintai dan melestarikan warisan budaya.

Palang Pintu Tradisi Leluhur

Kesempatan mewawancarai Bang Dodo sebagai pelaku seni dari Palang Pintu. (dokpri)
Kesempatan mewawancarai Bang Dodo sebagai pelaku seni dari Palang Pintu. (dokpri)

Dalam wawancara dengan Dodo Astra atau kerap dipanggil Bang Dodo, seorang seniman Palang Pintu, mengungkapkan bahwa Palang Pintu juga memiliki ritual dan aturan bagi anggotanya. 

Menariknya, anggota Palang Pintu tidak terbatas pada suku atau agama tertentu. Bang Dodo menegaskan bahwa siapapun, tanpa memandang latar belakangnya, dapat menjadi bagian dari sanggarnya, yaitu Palang Pintu Tradisi Leluhur. 

Hal ini tentunya mencerminkan semangat inklusivitas dan keberagaman yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi.

Ritual khusus yang dijelaskan oleh Bang Dodo termasuk puasa selama 10 hari di Bulan Mulud. Puasa ini tidak hanya sebagai kewajiban ritual, tetapi juga sebagai bentuk kesiapan fisik dan mental bagi anggota, khususnya bagi mereka yang akan menyunting pasangan hidup. 

Pantangan-pantangan, seperti larangan bertemu orang dan larangan makanan tertentu, menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman Bang Dodo sebagai pengurus dan anggota Palang Pintu Tradisi Leluhur.

Beliau juga mengungkapkan, anggota Palang Pintu Tradisi Leluhur juga menjalani ritual khusus di Bulan Mulut, termasuk kunjungan ke petilasan-petilasan yang merupakan tempat tinggal almarhum guru mereka. 

Ritual ini menambah dimensi spiritual dalam keanggotaan mereka, mengakar Palang Pintu lebih dalam lagi di kehidupan sehari-hari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun