Saya bercerita tentang pengalaman menjadi Kompasiana Youth Creator, yang bukan hanya sekadar wadah untuk mengekspresikan diri tetapi juga membuka pintu bagi perkembangan diri, koneksi, dan peluang lainnya.Â
Saya yakin cerita ini penting untuk disampaikan kepada teman-teman lain, agar mereka juga dapat merasakan manfaat yang saya rasakan.
Saya juga belajar banyak dari rekan-rekan volunteer lain yang memiliki pengalaman di bidang manajemen acara.Â
Saya mengambil kesempatan untuk 'mencuri' pelajaran dan pengetahuan dari mereka, yang tentu saja akan bermanfaat untuk pengembangan diri saya.
Sebagai seorang Kompasianer, saya percaya bahwa menjadi bagian dari Kompasianival 2023 bukan hanya tentang memberikan kontribusi pada event besar ini.Â
Namun, di sisi lain juga tentang memperluas pengalaman, berbagi pengetahuan, dan membangun hubungan yang mungkin akan bertahan lama.Â
Pengalaman ini juga membuka mata saya akan keragaman di antara para Kompasianer. Melihat ragam ini membuat saya lebih menghargai keberagaman dalam setiap tulisan dan betapa Kompasiana menjadi wadah yang inklusif bagi Kompasianer.
Selama event, saya mendapat kesempatan untuk berbicara dengan beberapa Kompasianer yang hadir. Salah satunya Andi rekan saya di Kompasiana Youth Creator yang juga meraih penghargaan untuk Best Student di Kompasianival 2022 lalu, dan kali ini masuk nominee Best in Opinion.
Meskipun sudah bertemu via Zoom Meeting, tapi tentu rasanya berbeda. Apalagi lewat vibes Kompasinival 2023, semakin menambah rasa saling mengenal.
Ternyata saya dan Andi memiliki beberapa ketertarikan dan hal yang sama. Suatu hal yan tentunya belum saya ketahui sebelumnya. Apalagi si Andi ini tipe cowok cool zaman now. Sementara saya, lebih awur-awuran, hehe.
Namun, perbedaan itu bukan menjadi sebuah halangan yang berarti. Banyak pembicaraan menarik seputar apa kesibukan saya dan Andi sebagai mahasiswa.