Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Setelah FOMO, Sekarang Muncul Istilah FOPO, Apa sih Itu?

16 November 2023   10:02 Diperbarui: 17 November 2023   21:25 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOPO adalah singkatan dari Fear of Other People's Opinion. (Foto: Pexels/Ariel Paredes)

Sebagai contoh dari FOPO, bayangkan kamu memiliki keinginan untuk berkarir di dunia seni tetapi tidak berani mengejar passion-mu karena takut dengan pendapat negatif orang di sekitarmu. 

Mungkin, kamu memiliki kecemasan bahwa teman-teman atau keluarga akan menganggap karir seniman sebagai pilihan yang tidak menjanjikan atau tidak realistis.

Dalam kasus ini, FOPO dapat menjadi penghambat bagi individu tersebut untuk mengejar impian dan passion-nya. 

Akibatnya, kamu mungkin terjebak dalam pekerjaan yang tidak memuaskan secara emosional hanya untuk memenuhi harapan atau ekspektasi orang lain. 

FOPO dalam konteks ini dapat menghambat pertumbuhan dan kepuasan pribadi seseorang, mengingat dia tidak berani mengambil langkah-langkah dalam mengejar apa yang sebenarnya diinginkannya karena takut akan pandangan orang lain.

Penyebab FOPO

Penyebab FOPO, atau "Fear of Other People's Opinion," dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. 

Menurut penjelasan Psikolog dari UGM, T. Novi Poespita Candra, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap FOPO di masyarakat Indonesia antara lain:

1. Budaya dan Pendidikan

Budaya feodalisme dan konformitas yang masih kuat di masyarakat berperan besar dalam membentuk FOPO. 

Senioritas dalam mengatur persepsi publik dan pendidikan yang menyeragamkan individu-individu dapat membuat orang lebih mementingkan pendapat orang lain dari pada pendapat diri sendiri.

2. Media Sosial

Penggunaan media sosial menjadi pemicu FOPO yang signifikan. Melalui media sosial, pendapat orang terbuka, dan image seseorang terbentuk. 

Diskusi dan wacana di media sosial, terutama terkait standar kesuksesan, dapat memicu perbandingan diri dan membuat seseorang merasa tidak memenuhi harapan.

3. Kurangnya Kesadaran Identitas Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun