Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yakin! Tak akan Menjadi Poros Maritim Dunia Jika Tak Mengubah Paradigma Berpikir

13 November 2023   21:29 Diperbarui: 13 November 2023   22:00 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telaga Bintang, Kabupaten Raja Ampat (KOMPAS.com/Nabilla Ramadhian)

Sebagai mahasiswa yang tumbuh di tengah kesadaran akan pentingnya peran generasi muda dalam membangun masa depan Indonesia, saya merenungkan potensi besar yang tersimpan di lautan Indonesia. 

Dengan lebih dari 17 ribu pulau yang tersebar luas dan dua pertiga wilayahnya yang merupakan lautan, Indonesia seharusnya menjadi negara maritim yang unggul dan berdaya saing di tingkat global. 

Namun, ironisnya, potensi kelautan Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.

Tantangan Pemanfaatan Potensi Kelautan

Indonesia harus menjadi poros maritim dunia. (ANTARA/Muhammad Adimaja via DETIKcom)
Indonesia harus menjadi poros maritim dunia. (ANTARA/Muhammad Adimaja via DETIKcom)

Data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan bahwa pemanfaatan potensi hasil laut baru mencapai 48% dari total potensi sekitar 6,7 juta ton jika dimanfaatkan secara maksimal (Kurang Maksimal, Pemanfaatan Potensi Hasil Kelautan Indonesia -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, n.d.)

Penting untuk diakui bahwa selama ini, fokus pembangunan lebih sering tertuju pada sektor daratan, terutama komoditas unggulan hasil ekspor. 

Sementara itu, laut yang menjadi sumber daya utama bagi Indonesia sering kali dikesampingkan. 

Untuk menjadi poros maritim dunia, kita harus melihat laut bukan hanya sebagai lahan eksploitasi sumber daya, tetapi juga sebagai pangkalan ekonomi yang potensial. 

Hal ini memerlukan upaya serius dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, akademisi, dan tentu saja, generasi muda seperti saya ini.

Perkuat Infrastruktur dan Aspek Lainnya

Pertama-tama, Indonesia harus menguatkan peran sektor maritim dalam berbagai aspek kehidupan. 

Penguatan ini tidak hanya mencakup infrastruktur fisik seperti pelabuhan dan jaringan transportasi laut, tetapi juga melibatkan aspek politik, hukum, keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya. 

Infrastruktur yang memadai dapat mempermudah aksesibilitas ke wilayah-wilayah yang kaya sumber daya laut. 

Selain itu, kebijakan politik yang mendukung pertumbuhan sektor maritim dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal di daerah pesisir juga menjadi kunci sukses.

Aspek Hukum dan Keamanan

Dari segi hukum, perlindungan terhadap lingkungan laut dan pemberdayaan nelayan tradisional perlu diperkuat. Peraturan yang jelas dan berlaku adil dapat menciptakan lingkungan yang stabil dan berkelanjutan. 

Keamanan laut juga menjadi aspek penting, mengingat lautan Indonesia memiliki potensi sumber daya yang besar, tetapi juga rentan terhadap kegiatan illegal fishing dan perompakan sumber daya alam.

Peran Ekonomi dan Potensi Pengolahan Hasil Laut

Aspek ekonomi perlu mendapatkan perhatian khusus dalam upaya optimalisasi ekonomi kelautan. 

Selama ini, sebagian besar perhatian pemerintah dan masyarakat lebih tertuju pada sektor ekonomi di daratan, terutama pertanian dan industri manufaktur. 

Meningkatkan nilai tambah produk kelautan dan mengembangkan industri pengolahan hasil laut dapat menjadi langkah awal yang signifikan. 

Investasi dalam riset dan teknologi untuk pengembangan produk turunan dari hasil laut dapat menciptakan peluang bisnis baru dan meningkatkan daya saing produk ekspor.

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam sektor kelautan juga menjadi hal yang tak bisa diabaikan. 

Para ahli dan pekerja di bidang ini harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang urgensi sektor maritim. 

Pendidikan dan pelatihan yang relevan perlu diberikan untuk memastikan bahwa tenaga kerja di sektor ini memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. 

Kemitraan antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah perlu diperkuat untuk menciptakan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan sektor maritim.

Peran Teknologi Digital dalam Transformasi

Inovasi teknologi digital juga muncul sebagai kekuatan penggerak dalam optimalisasi ekonomi kelautan. 

Perusahaan startup digital seperti Crowde dan Aruna Indonesia memberikan contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung pemanfaatan potensi kelautan. 

Melalui platform digital, para petani dan nelayan dapat terhubung langsung dengan pasar, memperoleh informasi harga yang adil, dan meningkatkan kesejahteraan mereka. 

Pemerintah perlu memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif-inisiatif seperti ini dan menciptakan regulasi yang mendukung perkembangan teknologi di sektor kelautan.

Kesadaran Masyarakat dan Peruabahan Paradigma

Namun, untuk mencapai hasil optimal, tidak hanya pemerintah yang bertanggung jawab. Kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan. 

Kampanye kesadaran tentang potensi kelautan, keberlanjutan ekosistem laut, dan pentingnya mendukung sektor ini perlu diintensifkan. 

Masyarakat perlu disadarkan bahwa laut bukan hanya sumber daya yang tak terbatas, tetapi juga tempat yang perlu dilestarikan dan dijaga keberlanjutannya.

Sebagai mahasiswa yang memandang masa depan Indonesia, saya yakin bahwa negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi poros maritim dunia. Namun, perubahan tidak akan terjadi secara instan. 

Optimalisasi ekonomi kelautan adalah proyek jangka panjang yang memerlukan kerja sama lintas sektor dan komitmen jangka panjang. 

Mahasiswa memiliki peran penting dalam mendorong perubahan ini. Kami dapat mendukung riset, terlibat dalam proyek-proyek yang mendukung optimalisasi ekonomi kelautan, dan menjadi suara yang menyuarakan kesadaran akan potensi laut Indonesia.

Misalnya, sebagai seoarang kreator atau mahasiswa kita bisa saja membuat konten-konten edukatif tentang potensi laut yang dimiliki Indonesia.

Optimalisasi ekonomi kelautan adalah investasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Bukan hanya tentang peningkatan produksi hasil laut, tetapi juga perubahan paradigma dan sikap terhadap potensi kelautan. 

(*B/A)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun