Note: Dalam tulisan ini saya berbicara tentang keberadaan sosok orang tua ideologis yang dibutuhkan generasi muda, bukan tentang wujud sosoknya atau kehadirannya.Â
Namun, tentang nilai-nilai dan prinsip ideologisnya yang hadir dan bisa menjadi pegangan bagi generasi muda seperti saya.
Sebagai seorang Gen Z yang tumbuh dan berkembang di era yang terus berubah dengan cepat, saya semakin sadar akan kebutuhan akan panduan dan arahan yang lebih dari sekadar nasihat atau instruksi dari orang tua biologis.Â
Meskipun orang tua biologis memiliki peran yang tak tergantikan dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai, terkadang kebutuhan akan sosok yang membawa pemahaman ideologis yang lebih luas menjadi sebuah keharusan.Â
Orangtua ideologis atau sering kali disebut sebagai role model merupakan sosok yang tidak hanya memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip kehidupan, tetapi juga menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai contoh nyata dalam tindakan sehari-hari.
Keterbatasan Orang Tua Biologis dalam Menghadirkan Sudut Pandang
Orangtua biologis adalah tiang utama dalam pembentukan karakter sejak awal kita hidup di dunia. Mereka memberikan cinta, perhatian, dan arahan yang berharga bagi kita.Â
Namun, dalam realitas yang semakin kompleks sekarang ini, sering kali pemahaman orang tua terbatas pada pengalaman hidupnya sendiri.Â
Dalam era di mana informasi begitu mudah diakses dan perubahan terjadi begitu cepat, orang tua terkadang tidak memiliki pemahaman yang cukup mendalam tentang isu-isu sosial, politik, atau perubahan budaya yang sedang terjadi.
Inilah titik di mana pentingnya kehadiran sosok ideologis menjadi semakin terasa dalam memperkuat prinsip dan landasan yang sudah diberikan oleh orang tua biologis.
Orangtua biologis cenderung membimbing kita berdasarkan pengalaman hidup mereka sendiri, nilai-nilai keluarga, dan budaya mereka, yang sebetulnya bukan hal yang salah.