Semangka adalah simbol yang selalu hadir dalam karya seni dan ekspresi masyarakat Palestina.
Simbol Semangka dalam Konteks Perkembangan Terkini
Pada masa kini, konflik penggunaan bendera Palestina kembali memanas di Gaza. Israel telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaan bendera Palestina di beberapa institusi publik.Â
Dilansir dari Detikcom, pada bulan Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memberikan wewenang kepada polisi untuk menyita bendera Palestina.Â
Langkah ini kemudian diikuti dengan pemungutan suara pada bulan Juni mengenai rancangan undang-undang (RUU) yang mengusulkan larangan mengibarkan bendera Palestina di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas.
Dalam menghadapi larangan tersebut, masyarakat Palestina dan pendukung kebebasan Palestina atas penjajahan Israel menggunakan kreativitas sebagai senjata.Â
Organisasi seperti Zazim meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera Palestina.Â
Dalam kampanye ini, gambar semangka ditempelkan di taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan tulisan yang berbunyi, "Ini bukan bendera Palestina."
"Pesan kami kepada pemerintah sudah jelas: kami akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan kami tidak akan berhenti memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi," ujar direktur Zazim, Raluca Ganea.
Peran semangka dalam konteks ini bukan sekadar menjadi simbol pengganti bendera, tetapi juga menjadi lambang perlawanan terhadap segala bentuk pembatasan dan penindasan.Â
Dengan ekspresi kreatif dan simbolisme yang kuat, semangka tetap menjadi bagian dari gerakan solidaritas dan perjuangan masyarakat Palestina.