Dalam perspektifnya, Gibran mungkin belum memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi tantangan politik di tingkat nasional.
2. Zen RS, Pemimpin Redaksi Narasi TV
Zen RS, pemimpin redaksi Narasi TV, mengambil pendekatan yang lebih luas dalam menilai keputusan politik ini.Â
Lewat unggahan di akun Instagram @narasinewsroom, Zen meng-hihglight fenomena politik dinastik yang semakin mewarnai dunia politik Indonesia.Â
Doi juga menekankan kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batasan usia calon presiden dan wakil presiden yang memungkinkan Gibran maju dalam pemilihan umum.Â
Menurut Zen, hal ini mencerminkan politik oligarkis yang semakin mengakar di Indonesia, di mana kepentingan keluarga berkuasa tampak mendominasi.
3. Jusuf Kalla
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), ngasih pandangannya tentang kelayakan Gibran sebagai calon wakil presiden.Â
Dalam sebuah wawancara dengan Kumparan, JK menyampaikan pandangan yang sangat realistis.Â
Beliau menilai bahwa seorang anak muda yang belum memiliki pengalaman yang cukup akan kesulitan dalam memimpin negara sebesar Indonesia.Â
JK memberikan statement bahwa pengalaman adalah modal penting dalam dunia politik. Dengan kata lain, pengalaman seorang calon jauh lebih berharga daripada usia atau keturunan.
4. Butet Kertaradjasa
Mas Butet Kertaradjasa, seorang seniman terkenal dan tokoh masyarakat, memilih untuk menyuarakan keprihatinannya melalui surat pribadi yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.Â
Dalam suratnya, Mas Butet ini menyoroti pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden dan putusan MK yang memungkinkan hal tersebut.Â