Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Menakar Peran Organisasi Intra Kampus yang Kini Tak Lebih dari Event Organizer

20 Oktober 2023   07:58 Diperbarui: 28 Oktober 2023   11:12 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Event mahasiswa. (dok. pribadi)

Ketika saya pertama kali memasuki perguruan tinggi, saya penuh semangat dengan ekspektasi dan harapan yang tinggi. 

Saya membayangkan bahwa perguruan tinggi adalah tempat yang penuh dengan kegiatan intelektual, wadah untuk mengembangkan potensi diri, dan tempat untuk berdiskusi tentang isu-isu yang relevan dalam masyarakat. 

Namun, seiring berjalannya waktu, saya semakin menyadari bahwa banyak organisasi kampus sebenarnya tidak lebih dari event organizer. Mungkin hal ini juga dibatasi oleh AD/ART yang sudah dibuat.

Organisasi kampus, yang seharusnya menjadi wadah untuk pengembangan diri dan penggalian ilmu, sering kali hanya fokus pada penyelenggaraan acara-acara. 

Tentu saja, acara sosial ini memiliki tempatnya sendiri. Namun masalahnya adalah ketika organisasi kampus tidak lagi berfungsi sebagai sarana pembelajaran, kepemimpinan, dan pengembangan intelektual.

Saya menghabiskan dua tahun pertama di perguruan tinggi saya dengan aktif bergabung dalam berbagai organisasi kampus. Awalnya, saya merasa senang dengan berbagai acara yang diselenggarakan, seperti konser, pameran, dan workshop. 

Namun, ketika saya mulai mendalami lebih dalam apa yang sebenarnya dilakukan oleh organisasi-organisasi ini di luar acara-acara tersebut, saya semakin merasa bahwa ada yang salah.

Event mahasiswa. (dok. pribadi)
Event mahasiswa. (dok. pribadi)

Pertama-tama, banyak organisasi kampus tampaknya hanya peduli dengan jumlah pengunjung yang hadir dalam acara mereka. 

Mereka menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mempromosikan acara mereka, tetapi kurang peduli dengan dampak yang sebenarnya dari acara tersebut. 

Terlihat jelas ketika anggaran organisasi kampus sering kali didominasi oleh pikiran-pikiran industri, seperti paid promote, syarat follow dan like akun tertentu untuk mendaptkan dana sponsor.

Kedua, organisasi kampus juga sering kali mengabaikan aspek pengembangan diri dan akademis para anggotanya. Mereka sering kali lebih fokus pada kehidupan sosial dan hiburan daripada memberikan nilai tambah. 

Dalam kenyataannya, banyak organisasi kampus hanya memberikan pengalaman yang bersifat sekunder dan sering kali hanya mengejar popularitas melalui acara-acara besar.

Ketiga, organisasi kampus sering kali menjadi ajang bagi persaingan yang tidak sehat. Banyak anggota organisasi kampus lebih peduli tentang status dan popularitas yang mereka dapatkan daripada memperhatikan visi dan misi sebenarnya dari organisasi tersebut. 

Akibatnya, banyak terjadi konflik internal dan kurangnya kolaborasi yang seharusnya menjadi nilai inti dalam organisasi kampus.

Saya merasa bahwa ini adalah masalah yang serius, karena organisasi kampus seharusnya menjadi tempat untuk membangun komunitas yang kuat, mendorong perkembangan pribadi, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. 

Namun, saat organisasi kampus hanya berfokus pada penyelenggaraan acara, kita kehilangan potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda.

Jika kita melihat ke belakang, peran organisasi kampus seharusnya lebih dari sekadar event organizer. Mereka seharusnya menjadi agen perubahan yang aktif dalam membentuk budaya kampus dan memberikan pengaruh positif dalam perkembangan mahasiswa. 

Beberapa peran yang seharusnya dimainkan oleh organisasi kampus adalah sebagai berikut:

1. Pemberdayaan Kepemimpinan: 

Organisasi kampus seharusnya mengembangkan kepemimpinan mahasiswa. Mereka dapat memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengambil peran kepemimpinan dalam organisasi dan memimpin proyek-proyek yang bermanfaat. 

Dengan demikian, mahasiswa akan dapat mengasah keterampilan kepemimpinan mereka dan siap untuk tantangan di dunia nyata.

2. Pengabdian Masyarakat: 

Organisasi kampus juga seharusnya aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Mereka dapat mengorganisir program-program sosial, kerja sama dengan lembaga nirlaba, atau proyek-proyek yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. 

Hal ini akan membantu mahasiswa untuk memahami peran mereka dalam masyarakat dan mengembangkan rasa empati.

3. Pengembangan Karier: 

Organisasi kampus dapat membantu mahasiswa dalam mencari peluang karier, baik melalui workshop, atau seminar yang berkaitan dengan pekerjaan serta membuka peluang bagi mahasiswa. 

Mereka juga bisa menyediakan sumber daya yang membantu mahasiswa dalam merencanakan karier mereka.

4. Dukungan Kesejahteraan Mahasiswa: 

Organisasi kampus harus memastikan kesejahteraan mental dan emosional mahasiswa dengan menyediakan layanan kesehatan, konseling, dan dukungan lainnya. 

Mereka juga dapat mengadvokasi kebijakan-kebijakan di kampus yang mendukung kesejahteraan mahasiswa.

5. Turun Langsung di Lingkungan Kampus

Organisasi kampus seharusnya mendorong kolaborasi antar-organisasi dan mahasiswa dengan turun langsung dan mendengar keluhan-keluhan mahasiswa.

Jangan hanya diam di ruang organisasi dan sekadar rapat, rapat, dan rapat yang tak jelas tujuannya untuk apa.

Penting untuk diingat bahwa acara-acara sosial dan hiburan tetap memiliki tempatnya dalam kehidupan kampus. Namun, itu seharusnya bukan satu-satunya fokus organisasi kampus. 

Kita perlu memastikan bahwa organisasi kampus memiliki visi yang jelas dan berperan aktif dalam mengembangkan potensi mahasiswa.

Saya percaya bahwa perguruan tinggi seharusnya menjadi tempat yang memberikan bekal untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna di masa depan. Organisasi kampus memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan visi ini. 

Jika organisasi kampus hanya berfungsi sebagai event organizer, kita kehilangan banyak potensi berharga yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mahasiswa dan masyarakat.

Mahasiswa perlu lebih selektif dalam memilih organisasi kampus yang diikuti, memilih yang benar-benar sesuai dengan minat dan visi mereka, atau ubahlah sistem dari dalam.

Kita perlu mengubah paradigma bahwa organisasi kampus hanya sekadar event organizer dan mulai melihat ini sebagai wadah untuk pertumbuhan mahasiswa, pengembangan kepemimpinan, dan pengabdian masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun