Bukan hanya sebagai penilai dan pengarah penelitian, dosen pembimbing juga merupakan sumber inspirasi yang dapat membantu kami menemukan minat dan semangat sejati dalam bidang ilmu yang kami pelajari.
Maka, dalam tulisan ini, saya ingin mengungkapkan pemikiran saya sebagai seorang mahasiswa yang sedang melalui proses penulisan skripsi.Â
Saya ingin menyampaikan harapan-harapan kami sebagai mahasiswa skripsi kepada bapak/ibu dosen pembimbing kami yang penuh dedikasi.Â
Namun, sebelum melangkah lebih jauh, izinkanlah saya untuk mengawali dengan sebuah otokritik sebagai seorang mahasiswa skripsi.
Otokritik mengenai apa yang mungkin perlu diperbaiki dalam diri saya untuk memaksimalkan manfaat bimbingan yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen.
Otokritik sebagai Mahasiswa Skripsian
Sebelum saya melangkah lebih jauh dalam mengungkapkan apa yang kami inginkan sebagai mahasiswa skripsi, saya merasa penting untuk memberikan diri saya sebuah ruang untuk refleksi dan otokritik.Â
Proses skripsi adalah tantangan besar, dan terkadang saya sendiri merasa kurang memadai dalam menjalaninya.Â
Saya menyadari bahwa saya tidak selalu konsisten dalam mengelola waktu, terkadang terlalu malas untuk memperdalam literatur, dan terkadang kurang berani untuk bertanya saat mengalami kesulitan. Kesadaran ini mendorong saya untuk terus belajar dan berusaha memperbaiki diri agar bisa menjadi mahasiswa yang lebih baik.
Selain itu, dalam perjalanan skripsi, ada saat-saat ketika saya merasa frustasi dan ragu. Saya memahami bahwa dosen pembimbing memiliki peran penting dalam membantu saya melewati periode-periode sulit ini.Â
Oleh karena itu, saya merasa perlu menyampaikan kepada bapak/ibu dosen pembimbing mengenai harapan-harapan kami sebagai mahasiswa skripsi.
Harapan Kami Terhadap Bapak/Ibu Dosen Pembimbing
Mungkin perasaan ini tidak mewakili keseluruhan mahasiswa yang sedang menjalani fase skripsi. Namun, saya berusaha untuk jujur tentang apa yang saya butuhkan sebagai mahasiswa skripsian kepada bapak/ibu dosen pembimbing.