Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya ikan dan kelapa yang kami temui, kami merasa perlu menggabungkan konsep abon dan serundeng ini.
Lengga Hasanah Siregar, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam, dan Teknologi Tepat Guna, memberikan apresiasi kepada kegiatan ini.Â
Menurutnya, produk yang kami luncurkan sudah bagus dan sesuai dengan tren saat ini, terutama arang briket. Nilai jualnya sangat tinggi.Â
Ia juga memberikan saran agar produk arang briket kami diperdalam melalui penelitian yang lebih mendalam, termasuk uji kualitas bara, ketahanan, dan analisis kimia.
Selanjutnya, Dewi Srirejeki, Kepala Bidang Industri dari Disperindagkop, memberikan panduan terkait pemasaran dan bisnis.Â
Dia menekankan bahwa pemula dapat memulai dari kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) sebelum berkembang menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).Â
Ia juga membagikan informasi penting mengenai persyaratan seperti izin dari Dinas Kesehatan dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk makanan dan minuman.Â
Masukkan dan Saran untuk Produk
Kami menyadari bahwa perjalanan mengembangkan produk ini memerlukan ketekunan dan komitmen.
Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengelolaan Perijinan dan Penguatan Daya Saing Produk, Yulianto, memberikan informasi penting terkait manfaat gizi dari produk kami, yaitu serundeng abon ikan haruan.Â
Ia menyoroti tingginya kandungan protein dalam ikan haruan, yang menjadikan produk ini sangat baik untuk dikonsumsi.
Namun, Yulianto juga memberikan masukan terkait kemasan produk. Menurutnya, kemasan produk bisa ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing di pasaran. Hal ini tidak lain untuk bersaing dengan produk sejenis, kami perlu menciptakan keunikan dalam kemasan dan penyajian produk.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya