Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stereotip Menyesatkan Akan Pemahaman Tentang Ekstrovert dan Introvert Selama Ini

30 September 2023   09:38 Diperbarui: 30 September 2023   09:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesalahan pemahaman memaknai ekstrovert dan introvert. (Freepik/@krakenimages)

Meskipun ada ciri-ciri dasar yang mungkin tetap, namun cara kita berinteraksi dengan dunia dan cara kita mengisi ulang energi kita bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Penutup

Dalam perjalanan memahami diri dan orang lain, penting untuk mengenali dan menghargai keragaman kepribadian yang ada. Konsep introvert dan ekstrovert yang diperkenalkan oleh Carl Gustav Jung memberikan kita wawasan mendalam tentang bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitarnya dan bagaimana mereka mengisi ulang energi mereka. 

Namun, yang lebih penting daripada mengklasifikasikan seseorang ke dalam satu kategori atau yang lain adalah menghargai individualitas dan keunikan setiap orang.

Masyarakat kita sering kali terjebak dalam stereotip dan label, yang kadang-kadang menyebabkan kesalahpahaman atau bahkan prasangka. Namun, dengan pemahaman yang mendalam dan empati, kita dapat melihat melampaui label-label tersebut dan melihat esensi sejati dari setiap individu.

Setiap orang memiliki kekuatan, kelemahan, kebutuhan, dan cara mereka sendiri dalam menghadapi dunia. Menghargai dan memahami keragaman ini bukan hanya akan memperkaya hubungan kita dengan orang lain, tetapi juga membantu kita dalam perjalanan untuk memahami dan mencintai diri kita sendiri. 

Sebagai masyarakat, mari kita bergerak melampaui label dan stereotip untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan dimengerti.

SELESAI.

Ref:

  • Jung, C. (2016). Psychological types. Routledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun