Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tragedi Plus Waktu Sama dengan Komedi, Cara Berdamai dengan Luka Lama

22 September 2023   18:33 Diperbarui: 22 September 2023   18:54 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi + Waktu= Komedi

Salah satu rumusan yang kerap muncul dan menjadi landasan bagi banyak komedian adalah (Tragedi + Waktu= Komedi). Dengan kata lain, suatu kejadian tragis yang terjadi dalam hidup kita, jika diberikan waktu yang cukup, bisa berubah menjadi sesuatu yang lucu atau setidaknya sesuatu yang dapat kita tertawakan.

Tragedi dan Waktu dalam Dunia Komedi

Tragedi dan komedi sebenarnya seperti dua sisi mata uang yang sama. Tragedi menggambarkan kesedihan, ketakutan, atau emosi lainnya yang memengaruhi kita dengan cara yang mendalam. Sementara komedi bertujuan untuk membangkitkan tawa dan kesenangan.

Namun, ada saatnya, ketika tragedi diberi ruang dan waktu, persepsinya bisa berubah. Sesuatu yang awalnya menyakitkan atau memilukan bisa, dengan perspektif dan refleksi, menjadi sumber humor. Genre stand-up comedy adalah salah satu contoh paling jelas dari penerapan prinsip (Tragedi + Waktu). 

Banyak komedian stand-up memanfaatkan pengalaman pribadi mereka, termasuk yang tragis, sebagai materi untuk lelucon. 

Dengan menambahkan unsur keseharian, hiperbola, atau pun twist yang tidak terduga, mereka membalik cerita tragis menjadi sesuatu yang lucu. Hal ini tidak hanya membangkitkan tawa dari penonton, tetapi juga seringkali memberikan pesan mendalam atau pemahaman yang lebih besar tentang realitas kehidupan.

Cara Lain Melihat Luka Masa Lalu

Dalam keheningan, saat kita menyendiri dengan pikiran dan perasaan kita, seringkali kita dihadapkan pada bayang-bayang masa lalu momen-momen yang penuh dengan luka dan air mata. Ada kalanya, kenangan tersebut merasuk begitu dalam, seolah-olah waktu tak pernah berjalan, menjadikan luka itu selalu baru. 

Namun, adakah kita pernah berhenti sejenak dan bertanya, "Apakah ada cara lain untuk melihat semuanya ini?"

Ungkapan (Tragedi + Waktu= Komedi) mungkin terdengar terlalu sederhana, tetapi di baliknya tersembunyi kebenaran mendalam tentang esensi kehidupan dan keberlanjutan. Seiring berjalannya waktu, kita diberi kesempatan untuk merenung, untuk membiarkan perasaan kita mengendap dan memberi ruang pada pemahaman yang lebih dalam.

Ada saat-saat ketika kita menemukan diri kita tertawa ringan saat mengingat suatu kenangan, bukan karena kita mengabaikannya, tetapi karena kita telah memprosesnya dengan sepenuh hati. Tawa itu bukanlah tanda lupa, melainkan tanda penerimaan. Ketika kita berbagi cerita masa lalu, dengan segala luka dan kesalahannya, kita bukan hanya mencari empati, tetapi juga mencari pencerahan.

Setiap orang memiliki ritmenya sendiri dalam menghadapi luka. Beberapa mungkin menemukan kelegaan dalam tawa, sementara yang lain membutuhkan introspeksi yang lebih mendalam. Kita semua berjalan dalam perjalanan pribadi kita, mencari makna, pencerahan, dan kedamaian. 

Tapi, satu hal yang pasti, waktu memiliki keajaiban tersendiri, memberikan perspektif, mengubah luka menjadi pelajaran, dan tragedi menjadi komedi.

Dalam renungan ini, kita diberi kesempatan untuk membangun damai dengan diri sendiri, dengan memilih untuk melihat tragedi masa lalu bukan sebagai beban, melainkan sebagai jembatan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. 

Sebuah perjalanan menuju penerimaan, membiarkan diri kita tumbuh dari setiap cobaan dan berjalan lebih jauh dengan langkah yang lebih pasti.

***

Tragedi dalam kehidupan adalah hal yang tak terhindarkan. Namun, dengan memberikan waktu dan perspektif, kita bisa melihat tragedi tersebut dengan mata yang berbeda. Mungkin, bagi komedian, ini menjadi sumber inspirasi untuk materi komedi yang mendalam dan mengena. 

Bagi kita semua, ini menjadi pelajaran bahwa waktu dan refleksi dapat mengubah cara kita melihat kejadian di masa lalu, memberi kita kesempatan untuk tertawa, memaafkan, dan, yang paling penting, untuk berdamai dengan diri sendiri.

Note:

Tidak semua orang mampu melihat dari sudut pandang yang sama, cara di atas merupakan salah satu cara berdamai dengan diri sendiri. Carilah caramu!

SELESAI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun