Penting untuk diingat bahwa saksi harus selalu menilai situasi dan mempertimbangkan keselamatannya sendiri saat memutuskan cara terbaik untuk mengintervensi. Tidak semua metode 5D akan cocok dalam setiap situasi, sehingga diperlukan pertimbangan dan kebijaksanaan saat memilih langkah yang akan diambil.
Konklusi
Kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi telah menjadi sorotan tajam masyarakat, terutama dengan semakin banyaknya kasus yang terungkap ke publik. Meski ada regulasi seperti Permedikbud Ristek No. 30 Tahun 2021 yang diharapkan menjadi payung hukum dalam penanganan isu ini, tantangan nyata tetap ada di lapangan.Â
Pelaku bisa berasal dari berbagai lapisan di lingkungan pendidikan, dari mahasiswa hingga dosen dan staf kampus. Metode 5D's Bystander Intervention menawarkan pendekatan bagi individu untuk bertindak ketika menyaksikan tindakan kekerasan.Â
Namun peran aktif seluruh elemen masyarakat kampus sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh sivitas akademika.Â
Di atas segalanya, kesadaran kolektif dan tanggung jawab bersama menjadi kunci dalam mencegah dan mengatasi kekerasan seksual di kampus.
Dunia ini akan runtuh bukan karena ulah banyaknya orang jahat, melainkan karena diamnya mereka yang mengetahui kebenaran namun memilih untuk diam.
SELESAI.
Referensi:
- Bystander Intervention - Education & Training. (2019, December 19). Education & Training. https://www.rockefeller.edu/education-and-training/bystander-intervention/
- Jayani, D. H. (2022, October 3). Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Terus Terjadi, Ini Datanya. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/10/kekerasan-seksual-di-lingkungan-pendidikan-terus-terjadi-ini-datanya
- Kekerasan Seksual di Kampus: Apa yang Harus Kita Lakukan? -- HMT-ITB. (n.d.). https://hmt.mining.itb.ac.id/kekerasan-seksual-di-kampus-apa-yang-harus-kita-lakukan/
- Komnas Perempuan. (2022, March 7). Peluncuran Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2022. Data Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2021 [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=BGCEvmEcgvM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H