Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Laksamana Malahayati: Warisan Semangat Perjuangan dalam Lensa Generasi Muda dari Masa ke Masa

8 September 2023   13:09 Diperbarui: 8 September 2023   13:14 3828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panggung akan dipimpin oleh Iswandi Pratama sebagai sutradara, dengan bantuan Jay Soebijakto yang bertindak sebagai penata artistik. Toro Arto mengambil peran penting sebagai pimpinan produksi. 

Nya Ina Raseuki atau lebih dikenal sebagai Ubiet mengisi nada dengan lantunan lamen, sementara koreografi dikerjakan oleh Hartati, dan Indra Perkasa bertanggung jawab sebagai penata musik.

Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, akan dipenuhi sorak sorai dan gelombang perjuangan pada 8 dan 9 September 2023. Sementara tanggal 8 diperuntukkan bagi tamu undangan, tanggal 9 disiapkan dua pertunjukan monumental bagi masyarakat umum, baik siang maupun malam hari.

Kolaborasi ini melibatkan 67 pemain, sembilan di antaranya adalah prajurit Kowal. Bersanding dengan mereka adalah aktor dan aktris dari kelompok teater terkenal seperti Teater Koma dan Wayang Orang Bharata. Mereka semua telah berlatih keras sejak Juli 2023 di Gelanggang Olahraga Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta.

Pementasan ini menawarkan adegan-adegan yang akan sulit dilupakan. Salah satunya adalah pertempuran kolosal antara prajurit Inong Balee dengan serdadu asing. Replika kapal perang juga akan dipamerkan, menambah ke-grande-an panggung yang akan menjadi saksi bisu kisah heroik Laksamana Malahayati.

Hal Menarik dalam Pagelaran

Replika kapal perang yang megah menjadi salah satu yang paling dinanti-nanti dalam pertunjukan teatrikal ini. Jay Soebijakto, otak di balik kreasi grandeur tersebut, menjelaskan bahwa replika kapal adalah hasil riset panjangnya. 

"Kapal terbuat dari rangka baja knock-down dengan ukuran tinggi 3,5 meter dan panjang 10 meter. Bahkan, kapal ini dirancang mampu menampung hingga 10 orang sekaligus," ungkap Jay.

Namun, yang menjadikan kapal ini unik adalah kemampuannya membelah menjadi dua saat di panggung, menjadi area pertempuran yang seru, termasuk aksi lompatan antar kapal. Semua ide ini berasal dari putra Laksamana R. Soebijakto, KASAL pertama yang memimpin TNI AL pada 1948.

Tak hanya berfokus pada kapal, Jay, yang merupakan alumni Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia, juga merespons tantangan desain panggung Graha Bhakti Budaya, TIM. 

Lebar panggung 12 meter dan panjang 18 meter, ia merasa panggung tersebut memberikan dinamika baru. Terlebih, ia sebelumnya pernah menangani musikal "Laskar Pelangi" pada 2010.

Jay menyematkan teknologi canggih dalam pertunjukan ini, dari immersive sound system, tata cahaya berkekuatan 130.000 watt, hingga flow set multimedia untuk meningkatkan visual. Penggunaan struktur rumah khas Aceh dan Istana Kesultanan Aceh Darussalam juga memberi nuansa otentik dan mendalam pada setiap adegan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun