Tanggapan positif dan bersemangat datang dari ketiga bakal calon presiden yang diundang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).Â
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, semuanya tampak antusias untuk beradu gagasan di forum mahasiswa pada tanggal 14 September 2023.Â
Ini menunjukkan bahwa para pemimpin kita memahami pentingnya pendidikan dan aspirasi pemuda dalam pembangunan bangsa.
Mahasiswa memiliki hak dan kewajiban untuk memahami gagasan serta visi-misi dari para calon pemimpin bangsa. Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh BEM UI patut diapresiasi.Â
Dengan adanya forum ini, mahasiswa dan masyarakat luas dapat lebih mengenal gagasan dan pemikiran para calon pemimpin bangsa.
Dari tiga calon tersebut, semuanya tampak menyambut baik undangan tersebut. Anies Baswedan dengan gaya komunikasinya yang khas melalui akun media sosialnya @aniesbaswedan, dengan cepat menanggapi undangan tersebut dengan kata-kata, "Yuk, kapan?".Â
Ini menunjukkan antusiasme dan kesiapannya untuk berdialog dengan generasi muda.
Prabowo Subianto, melalui Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, juga menunjukkan ketertarikannya untuk beradu gagasan di forum mahasiswa.Â
Bahkan partai besar seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan dukungannya untuk ajakan debat tersebut dan mengatakan bahwa Ganjar Pranowo siap hadir dalam acara tersebut.
Ini adalah momentum yang baik bagi demokrasi kita. Ketika calon pemimpin bangsa bersedia berdialog dan beradu gagasan di depan publik, terutama di depan generasi muda, ini menunjukkan transparansi dan komitmen mereka untuk membangun bangsa yang lebih baik.Â
Semoga acara nanti dapat berjalan dengan lancar dan memberikan pencerahan bagi kita semua.
Apa yang Kami Cari?
Generasi muda kini menjadi fokus utama bagi para bakal calon presiden, tidak hanya karena jumlahnya yang besar, tetapi juga potensinya sebagai agen perubahan.Â
Pertama, generasi muda merupakan pengguna teknologi digital yang aktif, membuat kami memiliki akses informasi yang luas dan kemampuan untuk menyebarkan ide dengan cepat.Â
Kedua, kami cenderung lebih terbuka terhadap perubahan, inovasi, dan ide-ide baru, sehingga membawa angin segar dalam berbagai sektor, termasuk politik.Â
Ketiga, semangat dan energi yang dimiliki oleh generasi muda dapat menjadi pendorong perubahan yang signifikan dalam pembangunan bangsa.Â
Terakhir, dengan pendidikan dan kesadaran yang meningkat, kami mampu memberikan masukan kritis dan konstruktif untuk kebijakan publik.Â
Oleh karena itu, mendekati dan memahami aspirasi generasi muda menjadi langkah strategis bagi setiap bakal calon presiden yang ingin memenangkan hati dan pikiran rakyat, khususnya generasi muda, dalam pemilihan mendatang.
Sudah Gak Jaman Politik Praktis!
Generasi muda kini menunjukkan kecenderungan yang berbeda dalam memandang dunia politik. Sudah bukan zamannya lagi kami terpengaruh oleh politik praktis yang hanya berorientasi pada keuntungan sesaat atau berdasarkan patronase.Â
Dengan akses informasi yang luas dan cepat, serta kesadaran yang tumbuh dari pendidikan dan interaksi sosial media, generasi muda lebih cenderung menghargai transparansi, akuntabilitas, dan integritas.Â
Kami mencari pemimpin yang memiliki visi jelas, komitmen kuat terhadap perubahan positif, dan yang terpenting, integritas moral yang tak tergoyahkan.Â
Bagi generasi muda, politik bukan lagi sekadar pertunjukan, tetapi sebuah wadah partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, politik praktis yang seringkali bermain di balik layar dan berlandaskan kepentingan pribadi atau kelompok sudah tidak lagi relevan di mata generasi penerus bangsa ini.
Momen yang Dinantikan
Sebagai seorang mahasiswa, momen ini adalah momen yang saya nantikan dengan penuh antusias. Ini bukan sekadar pertemuan antara tokoh-tokoh politik yang akan memimpin bangsa, tetapi sebuah forum di mana gagasan dan ide diadu dan ditinjau dari berbagai perspektif.Â
Debat terbuka seperti ini memberikan kesempatan bagi saya, dan banyak mahasiswa lainnya, untuk mendengar langsung visi dan misi dari para bakal calon presiden. Lebih dari itu, kami dapat memahami alasan di balik setiap gagasan yang diajukan, mempertanyakan, dan kritis terhadap setiap ide yang disampaikan.Â
Dari debat tersebut, saya dapat menimbang mana kandidat yang memiliki visi yang sejalan dengan aspirasi saya dan generasi muda lainnya.
Latar belakang dari debat terbuka ini sendiri sangat menarik. Melki Sedek Huang dan BEM UI melihat adanya kesempatan emas untuk meningkatkan pendidikan politik di kalangan mahasiswa, terutama setelah putusan MK yang menunjukkan adanya celah untuk pendidikan politik di kampus-kampus.Â
Melki, dalam podcastnya bersama Deddy Corbuzier, menekankan pentingnya mahasiswa memahami dan terlibat langsung dalam politik, karena mahasiswa adalah bagian dari agen perubahan bangsa. Rencananya debat ini akan diadakan live dan didukung oleh #CloseTheDoor-nya Deddy Corbuzier.
***
Sebagai penutup, marilah kita menyambut hangat dan dengan pikiran terbuka forum adu gagasan antar para bakal calon presiden ini. Inilah saatnya kita, generasi muda, tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi bagian aktif dalam menentukan masa depan bangsa.Â
Kita bukan lagi generasi yang apatis, tetapi generasi yang peduli dan berkontribusi. Momen ini adalah bukti bahwa suara mahasiswa bukanlah suara yang bisa diabaikan, tetapi suara yang harus didengar dan diperhitungkan dalam kancah politik nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H