Bagi kamu yang lebih cenderung memiliki pemikiran inovatif dan hands-on, mengembangkan prototipe bisa jadi jauh lebih memuaskan.Â
Sementara, bagi kamu yang lebih suka bekerja dalam tim dan mengelola proyek, memilih proyek sebagai tugas akhir mungkin lebih sesuai.
***
Apa pun pilihannya, kuncinya adalah penganalan diri. Kenali minat dan kemampuan kamu. Pahami apa yang membuat kamu bersemangat dan di mana kamu merasa paling kompeten.Â
Salah memilih tugas akhir bukan hanya akan menyita waktu dan energi kamu, tetapi juga bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan.
Ingatlah, setiap jenis tugas akhir memiliki tantangan tersendiri. Namun, dengan memilih sesuai passion dan kemampuan, kamu tidak hanya akan mampu menghadapi tantangan tersebut, tetapi juga akan menikmati setiap prosesnya.Â
Dan siapa tahu, mungkin di tengah-tengah proses itu, kamu menemukan jalan masa depan yang kamu impikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H