Untuk memudahkan pemahaman audiens, informasi tersebut diubah menjadi elemen visual yang menarik perhatian. Sebuah penelitian yang dikutip dari situs Microsoft menunjukkan bahwa otak manusia dapat memproses informasi visual hingga 60.000 kali lebih cepat daripada teks.Â
Kesimpulannya, jenis slide ini sangat cocok digunakan untuk menyajikan data atau informasi yang memerlukan tingkat detail yang tinggi kepada audiens. Visualisasi ini sering kali disebut juga sebagai infografis.Â
Bila kalain menjelaskan konten seperti laporan data di dalamnya, kalian bisa menggunakan grafik yang menggambarkan data tersebut. Kalian bisa kombinasikan dengan lebih interaktif.
Perlu diingat bahwa penting untuk menjaga keseimbangan antara visual yang menarik dan informasi yang disajikan. Meskipun visual yang menarik dapat memudahkan audiens dalam memahami, jika terlalu mencolok, audiens dapat teralihkan dari isi presentasi yang sebenarnya.
2. TRADITIONAL SLIDE
Jenis slide ini sering digunakan dalam presentasi dan cocok untuk menyajikan informasi yang tidak memerlukan detail yang sangat tinggi.Â
Setiap slide terdiri dari judul dan beberapa poin penjelasan yang ditempatkan di bagian utama. Gambar yang relevan digunakan sebagai latar belakang untuk meningkatkan daya tarik visual.Â
Untuk memudahkan pemahaman audiens, animasi dapat digunakan untuk mengorganisasi setiap poin secara berurutan, seperti efek fade in. Pembuatan jenis slide ini relatif mudah dan bisa dibuat oleh siapa saja.
Tantangan terbesar dalam membuat jenis slide tradisional adalah pemilihan kata-kata yang efektif untuk judul dan isi slide. Kata-kata yang terlalu panjang atau rumit dapat mengganggu pemahaman audiens terhadap presentasi.
3. IMAGE-DRIVEN SLIDE
Jenis slide ini menggunakan satu gambar sebagai latar belakang. Terkadang, beberapa gambar juga dapat digunakan. Di depan gambar tersebut, teks dengan ukuran yang besar ditempatkan.Â