Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

7 Alasan Mengapa Kita Harus Menjadi Devil's Advocate

4 Agustus 2023   11:00 Diperbarui: 4 Agustus 2023   11:16 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Devil's Advocate - Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar istilah tersebut? Ada yang beranggapan mungkin hal tersebut dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif. Namun, ternyata itu kata tersebut hanya sebuah istilah.

Begini penjelasannya..

Dalam dunia debat dan diskusi, seringkali kita menyaksikan sosok yang dijuluki "Devil's Advocate" atau Advokat Setan. Meskipun istilah ini mungkin terdengar menyeramkan, peran Devil's Advocate sebenarnya sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan ide. 

Awal Mula Istilah Devil's Advocate

Basilika Santo Petrus. (Unsplash.com/@Leo Mak)
Basilika Santo Petrus. (Unsplash.com/@Leo Mak)

Istilah "Devil's Advocate" berasal dari praktik Gereja Katolik Roma pada abad ke-16, di mana seorang advokat diperlukan untuk mempertanyakan dan menguji argumen kebenaran dari seorang calon santo (orang kudus), proses ini disebut kanonisasi. 

Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memastikan bahwa klaim-klaim mengenai kekudusan seseorang telah diuji secara menyeluruh dan tidak terpengaruh oleh kecenderungan untuk memuja atau mengaburkan fakta-fakta.

Dalam konteks lebih luas, Devil's Advocate merujuk pada seseorang yang mengambil peran kontra atau lawan dalam suatu argumen atau perdebatan. 

Tugasnya adalah untuk secara kritis mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda dan mungkin kontroversial, yang mungkin tidak selalu mereka yakini atau dukung. 

Dengan bertindak sebagai Devil's Advocate, seseorang dapat membantu menghindari kelalaian, mengidentifikasi celah dalam pemikiran, dan mendorong pemikiran yang lebih mendalam dan komprehensif.

Kita akan melihat bagaimana pendekatan ini dapat memperkaya gagasan, membuka jalan bagi solusi yang lebih baik, serta membantu kita memahami pandangan orang lain dengan lebih empatik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun