Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Bukan Oppenheimer: Now I'm Become Death Versi Sten Gustaf Thulin

1 Agustus 2023   21:01 Diperbarui: 1 Agustus 2023   22:13 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengumpulan sampah plastik. (Freepik.com/@prostooleh)

Namun terlepas dari itu semua, harus ada inovasi yang mengubah value sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Berikut adalah beberapa produk alternatif dari limbah sampah plastik yang ramah lingkungan:

  • Mainan dari bahan plastik bekas: 

Kreasi dari bahan plastik seperti helikopter atau robot bisa jadi alternatif dibandingkan membuat bahan plastik bekas sebagai produk yang tidak dapat dipakai.

  • Tas belanja dari bahan alternatif: 

Beberapa alternatif tas belanja yang ramah lingkungan antara lain tas karung goni, tas kertas atau paperbag, dan tas dari bahan daur ulang seperti cassava bag.

  • Barang rumah tangga dari bahan alternatif: 

Beberapa barang rumah tangga yang dapat diganti dengan alternatif ramah lingkungan antara lain sedotan dari stainless atau daun kelapa kering, sikat gigi bambu, botol air kaca atau stainless steel, dan sendok makan kayu

  • Konversi limbah plastik menjadi sumber energi alternatif: 

Limbah plastik dapat dikonversi menjadi sumber energi alternatif melalui proses pirolisis (thermal cracking), gasifikasi, dan liquefaction.

  • Produk-produk dari bahan alami: 

Kini telah banyak tersedia pilihan produk rumah tangga yang berbahan alami, seperti sikat gigi yang terbuat dari bambu dan alat makan yang terbuat dari bahan mudah terurai.

  • Batu bata plastik:

Sebuah perusahaan asal Finlandia yang berbasis di Lombok telah mengembangkan penemuan batu bata dari limbah plastik. Batu bata diklaim lebih ramah lingkungan dan menghemat waktu pengerjaan ketika konstruksi.

Dengan menggunakan produk-produk alternatif di atas, kita dapat membantu mengurangi limbah sampah plastik dan dampak negatifnya pada lingkungan.

Sekarang, mari bertanya kepada diri kita masing-masing, mau mulai dari hal kecil yang mana?

-Salam, Ben-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun