Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

FOMO: Pandawara Group Ajak Bebersih Sampah, Lalu Kita Bisa Apa?

23 Juli 2023   18:12 Diperbarui: 24 Juli 2023   07:40 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budidaya maggot BSF menjadi salah satu solusi atas permasalahan sampah. Sumber: Dok. Pribadi

Fenomena Anak Muda - Kalau kita membahas fenomena anak muda akhir-akhir ini, siapa sih yang gak tahu Pandawara Group?

Group yang terdiri dari anak-anak muda Bandung ini telah meng-influence banyak orang untuk turut melestarikan lingkungan dengan cara membersihkan sampah.

Ya, cara tersebut merupakan salah satu cara penanggulangan yang bisa diimplementasikan untuk masalah sampah.

Jujur, Pandawara Group ini lihai dalam memberikan pengaruhnya di media sosial. Mereka secara langsung maupun tidak langsung memanfaatkan FOMO (Fear of Missing Out) dari masyarakat Indonesia.

FOMO sendiri gak selamanya menjadi sesuatu hal yang negatif. Contohnya, melalui video-video yang dilakukan oleh Pandawara Group ini.

Konten terakhirnya yang menjadi banyak perbincangan adalah ketika mereka mengajak warga lampung untuk bersih-bersih sampah di Pantai Sukaraja, Bandar Lampung.

Dalam videonya, Pandawara menyebutkan bahwa Pantai Sukaraja sendiri adalah pantai terkotor nomor dua di Indonesia.

Nah, kali ini saya juga gak mau ketinggalan dengan FOMO ini. Saya mau coba ikut riding the wave dari permasalahan lingkungan ini.

Sebelumnya, yuk tonton video reels yang saya buat. Di situ akan dijelaskan sedikitnya tentang solusi apa yang bisa dilakukan dari permasalah sampah ini.

Latar Belakang

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk mengikuti Creator Academy Batch 1 di Kompasiana. Sebuah acara yang menyiapkan anak-anak muda untuk bisa jadi content creator.

Nah, dari hal tersebut saya berpikir, kenapa saya gak mencoba untuk mengangkat isu-isu yang dekat dengan saya?

Kebetulan belum lama ini juga saya mengerjakan sebuah proyek untuk laporan mata kuliah Media and Environment. Menariknya akhir-akhir ini masalah lingkungan juga viral di media sosial.

Ditambah dengan konten yang dihasilkan oleh Pandawara Group. Bayangin aja, mereka bisa gabungin elemen pemerintah serta warga Lampung untuk bersih-bersih sampah di Pantai Sukaraja.

Dari masalah tersebut saya menemukan ide-ide permasalahan sampah, antara lainnya:

The Big Problem

Masalah sampah yang gak tertangani, sehingga menimbulkan efek pencemaran lingkungan.

The Core Problem

Kebiasaan orang buang sampah sembarangan masih banyak dijumpai.

The Solution

Penggunaan maggot Black Soldier Fly bisa menjadi salah satu solusi pencegahan sampah yang mencemari lingkungan.

Jadi, kali ini saya mau membahas salah satu upaya pencegahan yang sangat bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan oleh sampah. Salah satunya dengan menggunakan maggot.

Maggot Putra-Putri Cikuya

Sebelumnya, yuk simak liputan saya bersama Maggot Putra-Putri Cikuya di video ini.


Maggot, larva lalat yang memiliki banyak manfaat, semakin populer dalam bidang pengolahan limbah organik. 

Salah satu contohnya adalah Maggot Putra Putri Cikuya yang berlokasi di Desa Cikuya, dekat Perumahan Taman Adhiyasa, Kabupaten Tangerang. 

Dalam wawancara yang saya lakukan, saya didampingi oleh dua pengurus, yaitu Bu Viko dan Bu Nur, yang juga merupakan pemberdaya masyarakat di daerah tersebut.

Awalnya, Maggot Putra Putri Cikuya dibentuk sebagai bagian dari program pemerintah kabupaten yang dikenal dengan nama Kiprah (Kita Peduli Permasalahan Limbah dan Sampah). 

Program ini memberikan dorongan kepada masyarakat Desa Cikuya untuk mengembangkan budidaya maggot, dan dari situlah lahir Maggot Putri Cikuya sebagai wadah pertama dalam pengembangan ini.

Seperti yang dijelaskan oleh Bu Viko, maggot memiliki beragam manfaat, di antaranya sebagai pengurai sampah organik yang paling efisien, pakan ternak, pupuk dari kotoran maggot, minyak maggot, dan masih banyak lagi. 

Menurutnya, setiap bagian maggot memiliki manfaat yang berharga.

Pakan untuk maggot biasanya merupakan sampah organik yang tidak layak dikonsumsi, tetapi masih dapat diolah. Sampah-sampah tersebut biasanya diperoleh dari pasar, rumah tangga, dan sumber lainnya.

Tantangan Budidaya Maggot

Budidaya maggot BSF menjadi salah satu solusi atas permasalahan sampah. Sumber: Dok. Pribadi
Budidaya maggot BSF menjadi salah satu solusi atas permasalahan sampah. Sumber: Dok. Pribadi

Masalah yang sering dihadapi adalah bahwa sampah organik yang diolah seringkali tercampur dengan sampah anorganik. Hal ini membutuhkan usaha, tenaga, dan biaya tambahan untuk memisahkan sampah-sampah tersebut. 

Selain itu, orang-orang yang menyumbangkan sampah organik juga sering kali meminta bayaran karena menyadari bahwa maggot memiliki nilai ekonomi.

Selanjutnya, masalah distribusi juga menjadi kendala. Pengangkutan sampah organik untuk maggot harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah baru. 

Cairan dari sampah organik yang melewati daerah perumahan dapat mengganggu kenyamanan penghuni perumahan tersebut.

Maggot Putra Putri Cikuya berharap agar pemerintah dapat melihat dan fokus untuk membantu budidaya maggot ini. 

Dibutuhkan peran aktif dan sinergi dari berbagai pihak dalam menangani masalah ini, termasuk para pemangku kebijakan.

Manfaat Maggot dari Segi Lingkungan dan Ekonomi

Maggot Putra Putri Cikuya. Sumber: Dok. Pribadi
Maggot Putra Putri Cikuya. Sumber: Dok. Pribadi

Segi Lingkungan

Dalam segi lingkungan, budidaya maggot memiliki potensi yang signifikan. Maggot merupakan agen pengurai sampah organik yang efisien, yang dapat membantu mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. 

Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai pakan maggot, kita dapat mengurangi dampak negatif akibat pembuangan sampah yang tidak terkelola dengan baik.

Selain itu, maggot juga menghasilkan pupuk organik yang kaya akan nutrisi. Pupuk dari kotoran maggot memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang tinggi, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. 

Dengan memanfaatkan pupuk organik ini, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berdampak negatif pada lingkungan.

Segi Ekonomi

Dari segi ekonomi, budidaya maggot juga memiliki potensi yang menjanjikan. Maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak yang berkualitas tinggi. 

Dalam industri peternakan, pakan maggot telah terbukti memberikan nilai gizi yang baik bagi hewan ternak, seperti ayam, ikan, dan ternak lainnya. 

Dengan memproduksi pakan maggot secara lokal, peternak dapat mengurangi biaya pakan dan meningkatkan kualitas produk ternak mereka.

Selain itu, beberapa peternak maggot juga memanfaatkan maggot sebagai bahan baku untuk minyak dan produk turunannya. Minyak maggot memiliki potensi dalam industri kosmetik, farmasi, dan pakan ikan. 

Pengembangan produk turunan dari maggot ini dapat menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan peternak maggot.

Kesimpulan

Budidaya maggot merupakan salah satu solusi yang menarik dalam pengelolaan limbah organik dan pengembangan sektor ekonomi. 

Melalui Maggot Putra Putri Cikuya, usaha budidaya maggot di Desa Cikuya telah memberikan manfaat yang signifikan dalam lingkungan dan ekonomi lokal. 

Meskipun menghadapi beberapa tantangan seperti ketersediaan pakan dan distribusi limbah, Maggot Putra Putri Cikuya tetap berupaya untuk memajukan usaha mereka.

Dalam mengembangkan budidaya maggot, perlu adanya kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan. 

Dengan memperhatikan aspek lingkungan dan ekonomi, budidaya maggot dapat memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. 

Dengan kerjasama yang baik, budidaya maggot dapat menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan dalam mengelola limbah organik dan menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun