Pada akhir tahun 1980-an, terjadi peristiwa yang mendorong penggunaan komputer dalam pelaporan. National Institute for Computer Assisted Reporting (NICAR) didirikan setelah seorang jurnalis bernama Bill Dedman dari The Atlanta Journal-Constitution memenangkan penghargaan melalui pemberitaan yang menggunakan teknik Computer Assisted Reporting (CAR)(IRE & NICAR, 2020).
Hingga akhir abad ke-20, jurnalisme data masih terkait dengan penggunaan teknik CAR. Pada akhir tahun 2000-an, penggunaan jurnalisme data secara resmi dicatat ketika The Guardian meluncurkan datablog pada Maret 2009 (Rogers, 2011).
Peran Jurnalisme Data
Jurnalisme data memainkan peran yang krusial dalam pengolahan data yang ada. Dalam jurnalisme data, dapat ditemukan hubungan-hubungan yang tidak terlihat secara langsung antara aktivitas sehari-hari individu dengan isu-isu yang sedang berlangsung.Â
Dukungan teknologi mempermudah para jurnalis dalam mengolah data menjadi informasi yang masuk akal dan memiliki nilai penting untuk diketahui (Gatra, 2022).
Namun, penting untuk diimbangi dengan kemampuan objektif dan keahlian dalam menganalisis data ketika menghadapi fakta-fakta yang tersebar. Jika tidak, informasi yang tidak teratur tersebut dapat disalahgunakan dan berpotensi merugikan masyarakat.
Tujuan dari jurnalisme data adalah mengumpulkan, menyaring, dan memvisualisasikan peristiwa yang sedang terjadi dengan upaya meningkatkan nilai informasi yang disampaikan (Mardatila, 2022) .
Jurnalisme data juga berperan dalam memerangi hoaks, karena melalui data, validitas informasi dalam media massa dapat diuji. Selain bagi para jurnalis, jurnalisme data memiliki peran penting bagi masyarakat karena dapat membantu dalam penyebaran informasi yang lebih akurat dan faktual.
Dengan meningkatkan kualitas berita dan mengurangi penyebaran hoaks, jurnalisme data membantu masyarakat memperoleh informasi yang lebih akurat, mendorong kritisisme masyarakat, membantu jurnalis dalam memverifikasi dan memvalidasi informasi yang diterima, serta menyampaikan informasi dengan cara yang lebih mudah dipahami dan menarik bagi pembaca (Widiantara, 2021).
Jenis-jenis Jurnalisme Data
Terdapat banyak contoh penerapan Jurnalisme data dalam kehidupan sehari-hari. Berikut, tiga contoh teknik yang menarik dalam menceritakan data, yaitu Jurnalisme data kuantitatif, Jurnalisme data kualitatif, dan Jurnalisme data visual (Maulid, 2022).
Jurnalisme Data Kuantitatif
Jurnalisme data kuantitatif merupakan bentuk jurnalisme yang fokus pada data dan angka. Hal ini terutama ditemukan dalam publikasi digital seperti The Guardian, Fast Company, dan Quartz.Â
Jurnalisme data kuantitatif membutuhkan pemahaman yang kuat dalam angka dan penggunaan perangkat lunak analisis statistik seperti Excel, SPSS, dan perangkat lainnya (Maulid, 2022).