Hal inilah yah harus kalian sadari, bahwa perfeksionis yang terlalu berlebihan justru akan menyebabkan permasalahan baru ke depannya.
2. Miliki ekspetasi dan target yang realistis
Kalian harus menanamkan pada diri kalian, bahwa setiap apa yang kalian inginkan belum pasti tercapai. Meskipun terkadang kalian sudah berjuan secara mati-matian, namun variabel penyusun ekspetasi tidak hanya datang dari faktor internal diri kalian saja.
Banyak variabel penyusun dan kemungkinan yang bisa memengaruhi ekspetasi tersebut. Hal yang harus kalian fokuskan bukanlah pada hasil, namun hargailah proses kerja keras kalian.
3. Menerima kegagalan
Banyak dari kita yang sulit untuk menerima kegagalan. Berdamailah dengan situasi tersebut, karena sejatinya kegagalan adalah hal yang wajar dan pasti setiap orang pernah atau akan merasakannya.
Selain itu, jangan terlalu lama dalam kondisi terpuruk karena gagal. Fokus yang harus kalian lihat adalah cara bagaimana kalian bangkit dan keluar dari situasi tersebut.
4. Konsultasi dengan ahli
Cara terakhir yang bisa kalian lakukan adalah melakukan konsultasi dengan psikolog atau datang ke psikiater. Lebih baik kalian menyadari ada sesuatu yang tidak beres dari diri kalian, daripada harus memelihara bom waktu yang suatu saat akan meledak.
Sadarilah bahwa orang butuh istirahat, setiap proses butuh jeda. Cobalah memberikan sedikit ruang untuk kalian beristirahat dari permasalahan-permasalahan yang ada.
Kesimpulan
Banyak dari kita yang lupa diri bahwa sempurna itu bukanlah sebuah kewajiban. Kita tidak memiliki kewajiban untuk menyenangkan semua orang dari segala aspek. Hal yang perlu kalian sadari adalah berfokus pada proses yang kalian kerjakan bukan pada setiap hasil dan ekspetasi. Hargailah setiap detik dan keringat yang kalian keluarkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H