Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Trip

Apakah Desa Masih Masa Depan Indonesia?

10 September 2022   15:03 Diperbarui: 25 Oktober 2022   20:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
proses pembakaran batok kelapa hingga menjadi arang - (sumber : dok. pribadi)

Dengan perjalanan yang panjang wilayah Saka Hanya dan Parahandai akhirnya diangkat menjadi desa definitif pada tahun 2007 dan dan diberi nama Desa Karya Bersama. Adapun asal-usul dinamai Karya Bersama karena terdiri beberapa wilayah yang dijadikan satu wilayah serta kesepakatan warga setempat untuk bersama -- sama membangun desa, sama -- sama berkarya.

Masyarakat yang berdomisili di desa ini mayoritas dari suku Dayak dan suku Banjar, hanya sebagian kecil suku Jawa, suku Sunda, Suku Madura suku Bima dan suku Flores.

Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, jumlah total 1.060 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin Laki-laki berjumlah 526 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 534 jiwa.

Mayoritas pekerjaan penduduk di Desa Karya Bersama adalah berkebun. Mereka memiliki hamparan kebun kelapa yang sangat luas. Biasanya kelapa tersebut dipasarkan untuk konsumsi. Selama 1 bulan masa KKN saya bersama rekan saya menawarkan program kerja yang akan dilaksanakan di desa.

proses pembakaran batok kelapa hingga menjadi arang - (sumber : dok. pribadi)
proses pembakaran batok kelapa hingga menjadi arang - (sumber : dok. pribadi)

Salah satu program kerja unggulan yang kami tawarkan adalah pembuatan briket berbahan dasar batok kelapa. Kami memilih program kerja tersebut karena selama ini batok kelapa hanya menjadi limbah dan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Padahal mayoritas lahan di sana ditanami pohon kelapa.

Selain itu, kami juga menawarkan beberapa program kerja non-unggulan dan program kerja harian. Program kerja lainnya seperti pembuatan abon ikan, filtrasi air, dan beberapa program kerja lainnya. Hal tersebut disambut baik oleh aparat desa dan masyarakat setempat.

"Hal ini merupakan sebuah terobosan bagi Desa Karya Bersama" ujar Basirah, Kepala Desa Karya Bersama.

Dari semua program kerja yang kami laksanakan, tentunya tidak semulus yang dibayangkan. Hal penghambat terbesar adalah jalur transportasi darat yang masih sulit diakses. Selain itu, sinyal telepon seluler yang belum rata menjadikan desa ini sulit mengakses informasi dari luar.

Jalur transportasi darat sangat membantu untuk perkembangan desa. Akses logistik dan pemasaran pun lebih banyak menggunakan transportasi air. Hal ini menyebabkan pemsaran briket yang sudah kami buat menjadi terkendala. Ditambah lagi akses internet yang sulit karena sinyal yang belum merata. Saksikan video selengkapnya hanya di kanal Youtube 'KKN Kebangsaan Desa Karya Bersama'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun