PIAT ( Pusat Inovasi Agroteknologi) UGM didirikan tahun 1975 dengan nama Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4). Pada kunjungan yang dilakukan di PIAT UGM, peserta dapat melihat sarana pendukung pertanian seperti laboratorium kultur jaringan, tempat pengolahan hasil pertanian, tempat produksi benih, dan peternakan sapi, pengolahan limbah non organik. Tempat pengolahan hasil pertanian mengolah beberapa produk seperti jus markisa, teh rossela, stick ingkong keju, gethuk beku siap goreng, danberbagai olahan lainnya. Â
       Laboratorium kultur jaringan diperuntukkan untuk memproduksi bibit dengan sifat unggul dan seragam. Eksplan yang sedang diperbanyak antara lain padi dan anggrek . Sarana produksi benih bertujuan untuk menyiapkan benih yang sudah dipanen dari lahan pertanian untuk disimpan beberapa saat sebelum ditanam. Di tempat ini dilengkapi dengan bulk storage yang bertujuan untuk mengeringkan benih agar tahan lama saat disimpan.  Pengeringan dilakukan hingga kadar air mencapai 11%.                  Â
     PIAT ( Pusat Inovasi Agroteknologi) juga mengadakan sarana berupa tempat pengolahan limbah organik dan nonorganik. Limbah organik diolah menjadi kompos untuk lahan pertanian dan sebagai media budidaya maggot ( larva lalat tentara hitam/ black soldier fly). Budidaya maggot diperuntukkan untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk dan juga sebagai sumber nutrisi pakan ikan dan ternak unggas. Limbah non organik terutama plastik diolah menjadi kerajinan seperti tatakan gelas, asbak, tas belanja. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H