STUDI EKSEKURSI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA TAHUN 2023
                                                                            Oleh
                                                            Benedictus Oka ( 512019035)
         Kunjungan studi eksekursi Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana dilakukan ke dua tempat, yaitu pada hari pertama ke BBPPMDDTT (Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ) Sleman, pada tanggal 20 Juli 2023. Kunjungan hari kedua dilakukan ke PIAT ( Pusat Inovasi Agroteknologi) UGM. BBPPMDDTT didirikan pada tahun 1998 dengan nama Balai Latihan Transmigrasi. Tujuan utama berdirinya  BBPPMDDTT  adalah mendukung kemampuan masyarakat desa di berbagai bidang sehingga mampu menjadi lakon percepatan kemajuan desa. Tempat ini terletak di Jalan Parasamya No. 16 Beran Tridadi Sleman,  Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga ini meliputi wilayah kerja tiga provinsi, yaitu DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur berdasarkan Peraturan Mentri Desa, PDT, dan transmigrasi nomor 22 tahun 2020. Luas lahan BBPPMDDTT seluas 2,2 ha.
        Lahan percobaan BBPPMDDTT digunakan sebagai sarana penelitian pertanian dan peternakan, juga sebagai sarana pendidikan untuk memajukan desa. Contoh kegiatan yang diselenggarakan lembaga tersebut antara lain magang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Diponegoro dan pelatihan budidaya tanaman hortikultura dan pengelolaan limbah rumah tangga pada masyarakat desa tertinggal.
        Kegiatan yang diselenggarakan lembaga ini berkaitan dengan SDGs ( Sustainable Development Goals ), artinya adalah tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditujukkan dengan 18 tujuan SDGs desa, yaitu desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, keterampilan perempuan desa, desa layak air bersih dan sanitasi, desa berenergi bersih dan terbarukan, pertumbuhan ekonomi desa merata, infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan, desa tanpa kesenjangan, kawasan permukiman desa aman dan nyaman, konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan, desa tanggap perubahan iklim, desa peduli lingkungan laut, desa peduli lingkungan darat, desa damai berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa, kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif. Â
       Pada lahan pertanian, terdapat tempat budidaya tanaman hidroponik, hortikultura, kumbung jamur, tempat pengomposan, dan pembuatan pupuk cair organik. Pada bagian peternakan, terdapat beberapa hewan yang diternak, antara lain sapi potong, ayam petelur, puyuh, dan ikan konsumsi. Lahan yang digunakan untuk budidaya tidak terlalu luas, tujuannya agar lebih mudah dalam melakukan perhitungan keuntungan sebagai lahan percontohan. Dengan demikian masyarakat yang akan melakukan budidaya komoditas yang dibudidayakan di BBPPMDDTT paham mengenai analisis usaha dan kendala dalam budidaya. Budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan dilakukan secara terpadu, atau berkesinambungan.
      Tanaman hidroponik dibudidayakan di lahan semi terbuka dengan naungan berupa shadding net. Budidaya hidroponik ini dilakukan dengan metode NFT ( Nutrient Film Technique ). Budidaya sayuran hidroponik diawali dengan pembibitan dengan media rockwool  yang direndam air, lalu benih ditanam diatas media yang sudah dibasahi. Pemberian nutrisi dilakukan saat bibit berumur 7 hari setelah semai. Bibit yang sudah berumur 7 hari setelah semai diletakkan di pipa paralon yang dialiri nutrisi NPK berupa larutan AB mix. Kelebihan budidaya hidroponik adalah pertumbuhan tanaman yang relatif seragam dan  serangan hama dan penyakit yang relatif ringan karena lingkungan yang sangat terkontrol.
       Komoditas hortikultura yang dibudidayakan di tempat ini antara lain jagung manis, cabai keriting, cabai rawit, dan kacang- kacangan. Budidaya tanaman hortikultura dilakukan dengan semi organik, yaitu dengan menggunakan pupuk dasar yang digunakan berupa pupuk kompos, pupuk susulan berupa pupuk cair organik, dan menggunakan pestisida sintetis. Budidaya tanaman hortikultura yang dilakukan menggunakan sistem monnokultur. Dilakukan rotasi tanam untuk mencegah terjadinya serangan hama atau penyakit yang intensif, terutama untuk tanaman semusim.
       Peternakan dilakukan untuk produksi skala kecil. Budidaya ternak dilakukan dengan sanitasi kandang yang cukup baik sehingga ternnak tidak mudah terserang penyakit. Pakan yang digunakan untuk ternak unggas berupa konsentrat sedangkan untuk ternak ruminansia, pakan yang digunakan berasal dari limbah budidaya hortikultura. Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk untuk budidaya tanaman. Pupuk cair yang digunakan di lahan pertanian berasal dari urin kelinci yang difermentasi dengan starter mikroba EM 4, lalu disaring agar siap pakai. Kotoran ternak padat digunakan sebagai pupuk dasar, yang terlebih dahulu dilakukan pengomposan. Â