Pondok pesantren juga mengajarkan nilai santun dalam berinteraksi dengan sesama.Â
Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang mengatakan, "Tidak ada seorang pun yang beriman sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari).
Ini adalah prinsip dasar dalam menjalani kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi dan kasih sayang. Di pesantren, saya belajar untuk mengutamakan nilai-nilai ini dalam setiap aspek kehidupan, baik itu dalam berinteraksi dengan teman seagama maupun dengan mereka yang memiliki keyakinan berbeda.
Pengalaman hidup di pondok pesantren bersama teman-teman yang memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda memberi saya pelajaran berharga tentang arti toleransi. Dari pengalaman makan bersama, tidur bersama, hingga berbagi cerita kehidupan, saya belajar bahwa perbedaan agama bukanlah alasan untuk memisahkan diri. Sebaliknya, perbedaan ini justru memperkaya hubungan kita dan memberi banyak pelajaran tentang saling menghormati. Pondok pesantren mengajarkan saya bahwa dalam keberagaman, kita bisa menemukan kekuatan untuk hidup berdampingan, saling mendukung, dan membangun kedamaian. Toleransi yang saya temui di pesantren adalah dasar bagi kehidupan yang penuh kasih sayang, yang mengutamakan pengertian dan rasa hormat antar sesama. Di situlah saya menemukan kedamaian dalam keberagaman yang sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H