Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai ini. Bertoleransi bukan berarti kehilangan identitas, melainkan merayakan keberagaman sebagai kekayaan bersama. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, hal ini bisa dimulai dengan menghormati tradisi, budaya, dan keyakinan orang lain.Â
Pengalaman di pesantren ini selaras dengan pemikiran tokoh besar Indonesia seperti Gus Dur, yang sering menyatakan bahwa toleransi adalah dasar dari kebersamaan. Dalam buku Islamku, Islam Anda, Islam Kita, Gus Dur menekankan pentingnya menjaga hubungan antarumat beragama untuk mencegah perpecahan. Selain itu, penelitian dari Pusat Studi Agama dan Perdamaian juga menunjukkan bahwa dialog lintas agama mampu meningkatkan pemahaman dan mengurangi prasangka. Â
Ekskursi 2024 bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang memperkaya jiwa. Saya pulang dengan pemahaman baru bahwa toleransi bukan sekadar teori, melainkan praktik nyata yang harus dijalankan setiap hari. Tiga hari di Pondok Pesantren Terpadu Bismillah telah mengajarkan saya bahwa meskipun kita berbeda, kita semua adalah bagian dari satu keluarga besar bernama manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI