Ayo ngaku, siapa yang sering "keracunan" produk dan promo!
Mungkin dari kalian banyak yang mengalami hal tersebut, terutama pada waktu-waktu tertentu. Karena tidak menutup kemungkinan kita melakukan tindakan impulsif dalam membeli produk, entah efek melihat review produk dari orang lain maupun mendapatkan kabar terkait promosi suatu produk. Hal tersebut berkemungkinan besar terjadi di fase digital ini karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam Teori Determinisme Teknologi, disebutkan bahwa fase digital merupakan fase terakhir dari komunikasi. Di mana, fase ini menghadirkan berbagai media baru yang bergantung pada internet, sehingga hanya dapat diakses secara daring. Banyak dari media baru yang kini berkembang menjadi media sosial. Berbagai perkembangan dan kemajuan teknologi membantu manusia dalam beraktivitas termasuk dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan, yang kini dapat dilakukan secara online.
Ketika kita berbicara mengenai belanja online, salah satu platform atau media yang begitu erat dan melekat adalah Shopee. Shopee sebagai artefak budaya fase digital ini, merupakan salah satu marketplace populer di Indonesia yang mulai bergerak pada akhir tahun 2015 secara mobile. Walaupun terhitung baru, marketplace ini tidak kalah saing dengan marketplace lainnya yang terlebih dahulu rilis. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi maupun situs online. Bahkan dari hasil Survei Snapcart selama Ramadhan dan pandemi ini, yang dilansir dari ekonomi.bisnis.com, Shopee merupakan situs belanja online yang menjadi top of mind atau marketplace yang paling diingat dibandingkan yang lainnya. Tidak hanya diingat, 66% dari hasil suvei menyatakan bahwa Shopee menjadi situs belanja online yang paling sering digunakan.
Hal tersebut tentunya didorong oleh performa, pelayanan, fitur, dan promosi yang dimiliki oleh Shopee. Perbedaan Shopee dengan marketplace lainnya yakni, Shopee menghadirkan hiburan lain dengan penawaran menarik serta event bulanan yang dimilikinya. Beberapa hiburan atau fitur yang dimaksud seperti: Shopee Tanam, Goyang Shopee, Shopee Serba 10 Ribu, Shopee Lucky Prize, dll. Ada pula event yang begitu dinanti-nanti oleh para penggunanya yakni pada tanggal cantik, seperti Shopee 10.10, Shopee 11.11, dan promosi paling besar ada pada Birthday Sale Shopee 12.12. Selain itu, Shopee juga dikenal dengan promo free ongkir yang dimilikinya.
Promosi dan strategi marketing yang dilakukan oleh Shopee sangat berhasil untuk menggaet masyarakat. Dalam laporan resmi iPrice yang dilansir dari ekonomi.bisnis.com, Shopee menempati posisi pertama di PlayStore dan AppStore di kawasan Asia Tenggara. Iklan yang dirilis oleh Shopee di berbagai media sosial (seperti Instagram, Twitter, dll) juga dikunjungi oleh jutaan pengguna. Pada Agustus tahun lalu, dalam jangka waktu satu bulan, 93 juta orang mengunjungi marketplace ini.
Keunggulan dan ketenaran Shopee dewasa ini memberikan identitas yang membedakannya dengan marketplace lain. Identitas yang terbentuk juga berkaitan dengan budaya dalam masyarakat. Jika dilihat lebih dalam, identitas merupakan salah satu dari lima aspek sirkuit budaya (Circuit of Culture) yang dikemukakan oleh Stuart Hall.
Memahami Konsep Identitas
Budaya merupakan suatu pemahaman bersama atau shared meanings, yang berarti setiap orang memberikan perspektif dan pemahaman dengan berbagai cara. Untuk memahaminya lebih mendalam, Stuart Hall membentuk suatu sistem yang disebut sebagai Circuit of Culture. Proses sirkuit budaya ini terdiri dari berbagai aspek, yakni representasi, regulasi, konsumsi, produksi, dan identitas yang saling berkaitan.
Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih jelas mengenai identitas yang disebutkan oleh Stuart Hall. Identitas merupakan hasil dari proses identifikasi dari tanda-tanda seperti perasaan, kepercayaan, sikap, dan gaya hidup. Eksistensi identitas yakni sebagai inti diri seorang individu, yang dikenali oleh diri sendiri dan orang lain. (Barker & Jane, 2016).
Identitas Shopee
Seperti yang telah dipaparkan di atas, identitas berarti apa yang dikenali baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam website resmi milik Shopee (careers.shopee.co.id), disebutkan bahwa untuk mendefinisikan siapa dan bagaimana Shopee, dirangkum dalam tiga nilai, yaitu Simple, Happy, dan Together. Ketiga nilai tersebut menjadi atribut atau senjata milik Shopee dalam setiap langkah perjalanannya.
Simple atau sederhana yang dimaksud adalah kesederhanaan dan integritas, memastikan kehidupan yang jujur, down to earth, dan jujur pada diri sendiri. Sedangkan, Happy berarti ramah, penuh energi dan suka untuk bersenang-senang, serta ingin menyebarkan kegembiraan kepada seluruh orang yang ditemui, termasuk seller, buyer, klien, dan pengguna Shopee. Together memiliki makna menikmati waktu bersama sambil berbelanja online sebagai hal yang disukai dengan kerabat.Â
Jika dilihat dari nilai-nilai dan realitas yang ada, Shopee berhasil menemukan dan membentuk identitasnya dalam masyarakat. Masyarakat cukup puas dan terhitung nyaman ketika melakukan belanja online dari aplikasi Shopee.Â
Dari pengalaman saya pribadi, saya merasakan ketiga nilai yang dijunjung oleh Shopee. Pada nilai simple, saya merasakan kemudahan dalam bertransaksi dan berbelanja online. Selain itu, kebijakan dan peraturan yang dibuat Shopee membuat penggunanya sebagai calon pembeli merasa aman ketika melakukan jual-beli dengan seller, sehingga mengurangi tingkat kecurangan yang memungkinkan untuk dilakukan. Selanjutnya pada nilai happy, saya merasa senang ketika membuka dan menjelajahi aplikasi Shopee dengan berbagai fitur hiburannya, seperti Shopee Games maupun promo menarik yang ditawarkan. Terakhir, walaupun berbelanja secara online, saya masih merasakan nilai together atau kebersamaan ketika berbelanja dengan kerabat. Bagaimana dengan kalian?
Jika dilihat secara general, Shopee sebagai aplikasi maupun situs belanja online ini begitu memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Mayoritas pengguna Shopee merasa puas dan senang untuk berbelanja dari situs ini. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai fitur dan promosi menarik yang ditawarkan oleh Shopee kepada penggunanya. Fitur-fitur dan promosi tersebut menjadi identitas Shopee dan membedakannya dengan yang lain.Â
Tidak jarang, ketika masyarakat mendengar atau mengingat tanggal cantik seperti 10.10 atau 11.11, mereka akan mengingat adanya event atau promo besar-besaran yang diadakan oleh Shopee. Adapun fitur games yang disajikan seperti Shopee Tanam, Goyang Shopee, dan lainnya begitu diingat oleh masyarakat, karena membedakannya dengan marketplace lain. Tidak hanya itu, ketika seseorang melakukan belanja online di media sosial (seperti Instagram, Twitter, dll), mereka cenderung menanyakan akun Shopee milik penjual, karena ingin menggunakan promo free ongkir yang diberikan oleh Shopee.
Keunikan dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki Shopee tersebutlah yang menjadikan dirinya begitu kuat dalam persaingan marketplace. Karena, Shopee memiliki identitas yang sangat dikenal dan disukai masyarakat, tidak heran jika banyak orang yang cenderung impulsif atau "kalap" dalam berbelanja online.
Daftar Pustaka
Barker, C., Jane, E.A. (2016). Cultural Studies: Theories and Practices. Sage Publications
Fauzan, R. (2020). Pengunjung Bulanan Shopee Capai 93 juta Orang, Geser Tokopedia. diakses dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20200824/12/1282601/pengunjung-bulanan-shopee-capai-93-juta-orang-geser-tokopedia
Shopee. Our Personality. diakses dari https://careers.shopee.co.id/about
Supriyanto, B. (2020). Survei Snapcart : Shopee Paling Diingat, Tokopedia Disukai Laki-laki . ekonomi.bisnis.com. diakses dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20200703/12/1261274/survei-snapcart-shopee-paling-diingat-tokopedia-disukai-laki-lakiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H