Mohon tunggu...
Benedicta Devina
Benedicta Devina Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Pentingnya Ketersediaan Air dan Sanitasi

1 Mei 2021   00:00 Diperbarui: 1 Mei 2021   11:35 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggunakan kembali minyak masakan sebelumnya. Buang minyak dengan merendam pada sampah kertas atau mengumpulkannya, jangan dibuang ke aliran air.

1. Jangan membuang sampah organik ke aliran air. Buang sampah organik dengan mengumpulkannya terlebih dahulu lalu membuangnya dengan baik.

2. Lap piring yang terkena minyak dengan kertas bekas sebelum mencucinya.

3. Gunakan deterjen dan sabun pencuci piring secukupnya.

4. Gunakan kembali air bekas cucian beras, sayur, dan buah.

5. Mencuci piring dengan air yang ditampung di ember terlebih dahulu dapat menghemat 26 liter air.

6. Mandi dengan shower lebih menghemat 5 liter air.

Perbaikan mutu air sungai dapat dilakukan dengan patroli sungai, bersih-bersih sungai dari sampah, pengelolaan sampah dan limbah secara tuntas di bantaran sungai maupun aliran air lainnya, menerapkan ekoriparian.

Adanya penerapan ekoriparian yang mengkombinasikan kegiatan restorasi dan penataan sembadan sungai untuk kegiatan penurunan pencemaran air ini juga dapat digunakan sebagai pusat edukasi lingkungan dan ekowisata sungai. Hal ini perlu diterapkan karena fakta di lapangan sering terjadi pencemaran air karena kurangnya eduasi bagi masyarakat. Seharusnya edukasi ini perlu dilakukan sejak dini, yaitu sejak pendidikan dasar. Sering kita temui bahwa banyak teori dan materi yang di jelaskan tetapi tidak ada penerapan sehingga kejadian pencemaran sungai terus terjadi bahkan memperburuk keadaan air.

Dalam rangka menyongsong Hari Pendidikan Nasional, perlu adanya dorongan dan kesadaran dari pengajar kepada siswa untuk terus belajar tidak hanya pendidikan formal tetapi pendidikan non formal mengenai sikap peduli lingkungan dan belajar tak hanya sekadar berlomba-lomba untuk mendapatan nilai bagus, tetapi juga mendapat pengalaman dan proses yang akan berguna bagi perkembangan diri. Selain itu, dengan sudah diterapkannya teori dan materi yang diajarkan mengenai kepedulian terhadap lingkungan khususnya air, pendidik dapat memanfaatkan kesempatan belajar semaksimal mungkin untuk mencontohkan dan memulai gerakan peduli air secara bertahap dan terjadi terus-menerus.

Adanya penambahan kurikulum pembelajaran mengenai wawasan lingkungan hidup dan sanitasi yang di mulai sejak dini, dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut. Materi ini dapat juga dimasukkan kedalam mata pelajaran yang mendukung untuk membahas mengenai lingkungan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun