Jokowi perlu dengan tegas bicara dari hati ke hati menyelaraskan visi-misi dengan seluruh mentri mentrinya, agar kebijakan maupun wacana yang ditetapkan, hendaknya berpihak kepada rakyat dan mengedapankan rasa keadilan bagi masyarakat. Bukan malah memprioritaskan "rakyat koruptor" dan berjuang demi remisi mereka di tengah tengah kemiskinan masyarakat karena uang negara digarongi berjemaah oleh para pejabat berdasi.
Laoly, anda bisa saja mengatakan ada payung hukumnya, dan segala macam payung lainnya yang memang tidak ingin didengar rakyat kecil. Karena wacana remisi bagi koruptor sungguh melukai rasa keadilan ditengah tengah semangat anak bangsa yang ingin keluar dan bebas dari penyakit ini yang sudah sekian puluh tahun mendarah daging. Bukannya lebih penting justru anda memikirkan wacana hukuman mati bagi para koruptor, karena kejahatan ini tidak lebih ringan dari narkoba?.
Dimana wacana rasa keadilan Laoly untuk rakyat Indonesia? Jangan malah berpayung dibawah UU yang menyakitkan hati rakyat dan membuat Indonesia jadi bahan ejekan bangsa lain. Kita koar koar mengobati panu, dan membiarkan kanker menggerogoti seluruh tubuh tanpa ada upaya pengobatan yang sungguh sungguh memerangi penyakit kronis korupsi yang berbahaya.
Ada banyak wacana yang lebih penting untuk dipikirkan Laoly sebagai mentri di bidangnya untuk memberantas dan memberi efek jera kepada koruptor, ketimbang sibuk dengan wacana konyol remisi yang membuat koruptor bersorak sorai dibalik kamar tahanan mewahnya. Miris!.
Have a great Tuesday everyone. Keep on rocking!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H