Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikah Takut; Tidak Menikah Lebih Takut Lagi

1 Maret 2014   19:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi satu hal yang dijamin : semua yang hidup suatu ketika akan mati. Menyeramkan garansinya khan?. Nah kalau kita semua yang hidup sadar bahwa kelak kita akan sayonara dengan dunia ini, seharusnya tidak ada lagi yang perlu terlalu ditakutkan. Jalani saja semuanya dengan lebih bijaksana, dan mempersiapkan diri dengan baik.

Sisakan tempat uintuk misteri dan kejutan hidup yang indah. Bayangkan betapa bosannya kalau semua kejadian dalam hidup ini sudah kita ketahui dengan pasti. Life is beautiful when we are thankful.

Tidak ada jaminan juga bahwa menikah dengan pria dari keluarga baik baik, yang bersekolah cukup tinggi, memiliki pekerjaan cukup baik, kita pasti akan bahagia selama lamanya. Mana kita tahu kalau setelah dua puluh lima tahun berumah tangga, ada virus rambut panjang merusak otaknya dan dia jadi mendadak bertingkah seperti sapi gila, yang menyeruduk kesana sini tanpa peduli anak istri?.

Tidak ada jaminan juga seorang dari kelas menengah, orang tuanya pas pasan, wajahnya juga cenderung remedial, pasti tidak akan sukses dalam menjalani hidup dan rumah tangga.

Yang bisa kita lakukan adalah memberi diri kita peluang yang lebih besar untuk sukses dan bergaul dengan mereka yang secara persentase memiliki banyak kecocokan dengan pribadi kita. Inilah yang barangkali disebut bibit-bebet-bobot, yang perlu dijadikan pertimbangan, agar probabilita untuk hidup nyaman lebih besar tercipta.

Sahabat saya mengatakan bahwa dia barangkali lebih bahagia sendiri dan lebih siap menanggung resiko hidup sendirian karena takut tidak bisa membahagiakan suami dan anak anak. Mungkin benar, tapi lebih mungkin juga salah. Bagaimana bisa merasakan tanpa menjalani lebih dulu?.

Pernikahan bukanlah seperangkat teori yang dinikmati dengan menjadi pengamat diluar arena. You have to be in it, to feel it.

Saya juga tidak berani menjamin bahwa kalau menikah pasti  bahagia. Yang bisa saya katakan adalah hal sederhana ini:

.....Jika beban hidup terasa berat dan meletihkan... selalu lebih nyaman kita menangis dalam pelukan hangat seseorang yang mengasihi kita, dibandingkan menyandarkan kepala pada bantal seempuk apapun.

Haduh... kok jadi ingin selimutan lagi ya ? Suami... mana suami ???

Wishing you all a great week end with your loved ones.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun